Sidang Sengketa Pilpres 2024: Ganjar Bicara Pengkhianatan Reformasi, Mahfud Keselamatan Demokrasi
paslon Ganjar Pranowo dan Mahfud MD selaku prinsipal menghadiri sidang perdanga sengketa Pemilihan Presiden 2024 di Gedung MK.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Wahyu Aji
Oleh karena itu, kata dia, kita akan selalu menghormati mereka yang telah merelakan hidup demi memperjuangkan reformasi.
Ganjar mengatakan sebagian dari kita mungkin melupakan pengorbanan mereka, air mata dan kepedihan keluarga-keluarga yang kehilangan orang-orang yang mereka cintai, serta semangat yang mendasari gerakan reformasi 25 tahun yang lalu.
Untuk itu, ia menegaskan keberadaannya di MK adalah untuk mengingatkan orang-orang yang cepat lupa bahwa semua yang setia pada cita-cita reformasi akan selalu mengingat pengorbanan mereka dan menghidupkan semangat mereka di hati kami.
Tugas besar kita hari ini, kata dia, adalah meneguhkan diri dan bersumpah kepada diri sendiri bahwa kematian mereka yang berjuang demi reformasi bukanlah kematian sia-sia.
"Kita harus bersatu, untuk selalu merawat ingatan kita. Kepada mereka yang mudah lupa, kita perlu menegaskan bahwa kita selalu ingat, kita selalu ingat akan harga yang harus dibayar untuk memperjuangkan tegaknya demokrasi di negara ini," kata dia.
"Kita selalu ingat, akan tanggungjawab yang melekat pada setiap generasi, untuk mewariskan keteladanan yang luhur kepada generasi mendatang. Kita selalu ingat bahwa demokrasi bisa dinodai oleh mereka yang hanya mempedulikan kekuasaan dan mendahulukan kepentingan pribadi. Dan kita selalu ingat bahwa apa yang harus kita lakukan ketika situasi menghendaki, kita melakukan sesuatu," sambung dia.
Maka hari ini, kata dia, pihaknya menggugat.
Lebih dari segala kecurangan dalam setiap tahapan pemilihan presiden yang baru lalu, lanjut dia, hal yang mengejutkan dan benar-benar menghancurkan moral adalah penyalahgunaan kekuasaan.
Saat pemerintah menggunakan segala sumber daya negara untuk mendukung kandidat tertentu dan ketika aparat keamanan digunakan untuk kepentingan politik pribadi, kata dia, maka itulah saatnya untuk bersikap tegas bahwa pihaknya menolak semua bentuk intimidasi dan penindasan.
"Kita menolak dibawa mundur ke masa sebelum reformasi. Kita menolak pengkhianatan terhadap semangat reformasi," kata Ganjar.
Ia mengatakan pihaknya menggugat sebagai bentuk dedikasi dan bentuk menjaga kewarasan agar warga tidak putus asa terhadap perangai politik di Indonesia dan untuk menjaga impian semua warga negara tentang Indonesia yang lebih mulia.
"Dan bagi kami ini impian yang harus kita kejar agar setiap langkah kita meninggalkan jejak tak terlupakan bagi masa depan yang lebih baik. Terima kasih. Tuhan merahmati kita semua, Tuhan merahmati Indonesia," kata dia.
Baca juga: Sidang Sengketa Pilpres di MK: Mahfud MD Singgung Yusril Mahaguru yang Jadi Saksi Saat Pemilu 2014
Mahfud Bicara Keselamatan Demokrasi
Pada saat gilirannya, Mahfud membacakan pidato juga selama kurang lebih lima menit.
Dalam pidatonya, ia mengatakan MK pernah memberi warna progresif bagi perkembangan hukum konstitusi di Indonesia dan pernah dinilai sebagai lembaga penegak hukum yang sangat kredibel.