Sosok Dimyati Natakusumah Disebut sebagai 'Kuda Hitam' di Bursa Kandidat Cagub Banten
Sosok nama Dimyati Natakusumah kian mencuat namanya di Banten karena ikut meramaikan bursa Pemilihan Gubernur 2024.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Whiesa Daniswara
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belakangan sosok nama Dimyati Natakusumah kian mencuat namanya di Banten.
Selain viral disebut-sebut mirip aktor Mr. Bean yang populer di layar kaca era tahun 1990 - 2000-an.
Mr. Bean adalah serial komedi televisi asal Britania Raya yang dibintangi oleh Rowan Atkinson.
Dan nama Dimyati Natakusumah saat ini dikenal dengan sebutan Mr.Dim atau Mr. Bean KW.
Tak hanya itu, nama Dimyati Natakusumah dikenal karena ikut meramaikan bursa Pemilihan Gubernur 2024.
Keseriusan ikut pesta demokrasi di Provinsi Banten, terlihat berbagai sudut atribut seperti billboard dan spanduk di jalan-jalan Provinsi Banten.
Bahkan anggota DPR RI ini juga muncul di Bioskop XXI di kawasan Banten.
Nama Dimayati Natakusumah sebagai satu di antara kandidat cagub yang akan bertarung dengan mantan Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmidianny serta dua mantan Gubernur Provinsi Banten Wahidin Halim dan Rano Karno.
Rupanya kehadiran sosok Dimyati Natakusumah disebut-sebut sebagai kuda hitam pada Pilgub 2024 nanti.
Hal tersebut seperti dikatakan pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) Achmad Chumaedy.
Baca juga: Airin Diusung Golkar di Pilgub Banten, Saingannya Rano Karno dan Wahidin Halim, Siapa yang Terkuat?
Dia menilai Dimyati salah satu tokoh yang patut dipergitungkan.
"Dimyati Bisa jadi Kuda Hitam, karena kiprahnya di politik. Apalagi ia merupakan politisi senior yang memulai karir politiknya sejak usia muda. Dimana dalam usia 34 tahun sudah menjadi bupati Pandeglang, dilanjut anggota DPR-RI. Bahkan istrinya, Irna Narulita masih menjadi bupati Pandeglang sejak 2016 lalu," katanya kepada wartawan, Selasa (16/4/2024).
Karena itu, nama Dimyati yang kini anggota DPR RI dari Fraksi PKS sebagai tokoh yang tidak bisa dianggap sebelah mata.