Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tiga Kelompok Pendemo di Patung Kuda Minta Anies, Ganjar dan Para Pendukungnya Terima Kekalahan

Meminta kepada Paslon 01 Anies-Muhaimin dan Paslon 03 Ganjar-Mahfud beserta para pendukungnya agar tidak menggunakan segala cara untuk memenuhi hasrat

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Tiga Kelompok Pendemo di Patung Kuda Minta Anies, Ganjar dan Para Pendukungnya Terima Kekalahan
Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami
Sejumlah kelompok masyarakat menggelar aksi unjuk rasa di Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, pada Kamis (18/4/2024), jelang sidang putusan sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) pada 22 April 2024.  

2. Meminta kepada Paslon 01 Anies-Muhaimin dan Paslon 03 Ganjar-Mahfud beserta para pendukungnya agar tidak menggunakan segala cara untuk memenuhi hasrat politiknya dengan berkedok gugatan ke MK atau perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau sengketa Pilpres 2024. Padahal sejatinya, mereka tidak mau mengikuti kekalahannya dan rakyat pun sudah menentukan pilihannya dalam Pilpres 2024 yang sudah selesai.

3. Mendesak kepada Paslon 01 Anies-Muhaimin dan Paslon 03 Ganjar-Mahfud beserta pars pendukungnya agar tidak merusak institusi MK dengan menjadikannya sebagai alat pemuas nafsu birahi politik sesaat yang jelas-jelas tidak mendapat dukungan dari rakyat.

Diketahui, aksi unjuk rasa ini digelar jelang hakim MK menjatuhkan putusan atas perkara perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau sengketa hasil Pilpres 2024, yang diajukan capres-cawapres 01 dan 03, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, pada Senin, 22 April 2024.

Prabowo Cegah 100 Ribu Pendukungnya Turun ke MK

Calon presiden (capres) Republik Indonesia pemenang Pilpres 2024 Prabowo Subianto menerima panggilan telepon dari Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, pada Rabu (17/4/2024). 
Calon presiden (capres) Republik Indonesia pemenang Pilpres 2024 Prabowo Subianto menerima panggilan telepon dari Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, pada Rabu (17/4/2024).  (Istimewa)

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan para relawan dan pendukung Prabowo-Gibran berjumlah sekitar 100 ribu orang akan mengggelar aksi damai di Gedung MK pada Jumat, 19 April 2024.

Dasco mengatakan, pihaknya susah menahan para pendukung Prabowo-Gibran yang ingin melakukan aksi. Hal itu dikarenakan mereka sudah terlalu sabar menerima capres-cawapres dihina hingga mereka dinilai memilih karena disuap dengan bantuan sosial atau bansos.

"Kami juga sudah berkali-kali menyatakan bahwa kami juga susah menahan pendukung Prabowo-Gibran yang selalu dinyatakan melakukan kecurangan kemudian dalam Pemilu, Pilpres kali ini," kata Dasco di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/4/2024).

Baca juga: Berbulan-bulan Dirayu Ketua KPU RI, Korban Akhirnya Mengundurkan Diri dari PPLN

Dasco mengakui pengurus TKN tak kuasa untuk menahan reaksi para pendukung Prabowo-Gibran yang ingin menyampaikan aspirasinya.

Berita Rekomendasi

"Kami sudah berusaha untuk menahan agar pendukung Prabowo-Gibran ini tidak reaktif, tidak kemudian melakukan aksi-aksi, namun rasanya sulit juga," ujarnya.

Sehari jelang turunnya 100 ribu orang pendukung itu direalisasikan atau pada Kamis (18/4/2024) malam, Prabowo Subianto selaku capres memberikan pernyataan .

Prabowo meminta para pendukungnya  untuk membatalkan rencana aksi di depan Gedung MK Jumat ini. Mantan Danjen Kopassus itu menyebut pembatalan ditujukan untuk menjaga persatuan dan kerukunan. 

Menurut Prabowo, kemenangan Prabowo-Gibran dengan raihan suara 58,6 persen dalam Pilpres 2024 adalah hasil demokrasi.

Prabowo mengatakan suara kemenangan Prabowo-Gibran merupakan hasil dari perjuangan para pendukung, pemilih hingga tim kampanye nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

Prabowo juga mengingatkan kepada para pendukungnya agar tidak terprovokasi oleh narasi kecurangan yang dituduhkan kepada dia dan pasangannya, '

Gibran--putra Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Betapa pun, menurut Ketua Umum Partai Gerindra itu, tudingan kecurangan dalam pilpres yang kini bergulir di MK merupakan tuduhan yang kejam.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas