Respons Anies Baswedan saat Disinggung Prabowo Subianto soal Senyum Berat karena Kalah Pilpres 2024
Prabowo menyinggung soal senyum berat yang tampak di wajah Anies dan Muhaimin Iskandar. Ia juga mengatakan pernah merasakan di posisi yang sama.
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anies Baswedan menyebut dirinya merasa biasa saja ketika presiden terpilih Prabowo Subianto menyinggung soal senyum beratnya akibat kekalahan dalam pilpres.
Hal itu diungkapkan Anies kepada awak media di kawasan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI usai penetapan presiden dan wakil presiden terpilih.
Baca juga: Momen Titiek Soeharto Tersipu Malu saat Ditanya Siap Dampingi Prabowo Jadi Ibu Negara
Ia juga mengatakan supaya pernyataan itu lebih baik ditanyakan langsung kepada Prabowo.
"Kalau itu tanyakan ke beliau, kan beliau yang ngalamin. Kalau kita kan biasa-biasa saja," ujar Anies.
Sebagaimana diketahui, dalam pidatonya usai dilantik, Prabowo menyinggung soal senyum berat yang tampak di wajah Anies dan Muhaimin Iskandar. Ia juga mengatakan pernah merasakan berada di posisi yang kalah dalam pilpres.
Baca juga: Momen Prabowo Sapa Anies-Cak Imin Sebagai Sosok yang Dicintai dan Banggakan
"Kontestasi telah selesai, pertandingan telah selesai. Kita semua lelah dan mungkin ada di antara kita yang tidak puas, kecewa. Mas Anies, Mas Muhaimin, saya pernah berada di posisi Anda. Saya tahu senyuman anda berat sekali itu," ujar Prabowo.
Sebagai informasi, KPU RI resmi menetapkan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.
Proses penetapan digelar di Kantor KPU RI, Jakarta dan dipimpin oleh langsung Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari.
"KPU menetapkan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih periode tahun 2024-2029 dalam Pemilihan Umum 2024," kata Hasyim.
Prabowo dan Gibran ditetapkan dengan perolehan suara sebanyak 96.214.691 suara atau 58,59 persen dari total suara sah nasional dan memenuhi sedikitnya 20 persen suara di setiap provinsi yang tersebar di 38 provinsi.