PKS Mulai Kasih Kode ke Prabowo, Aboe Bakar Alhabsyi: Bukan Hanya Teman 'Sekutu' Tapi 'Segajah'
Bahkan, pria yang disapa Habib Aboe ini mengaku ada sebutan akrab yang menggambarkan hubungan PKS dengan Prabowo Subianto. Bahkan, sebutan itu jauh
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Alhabsyi memberi kode soal arah politik partainya usai capres-cawapres jagoannya, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar kalah pada Pilpres 2024.
Aboe Bakar Alhabsyi mengungkapkan hubungan partainya dengan Presiden terpilih 2024 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, adalah baik.
Bahkan, pria yang disapa Habib Aboe ini mengaku ada sebutan akrab yang menggambarkan hubungan PKS dengan Prabowo Subianto. Bahkan, sebutan itu jauh lebih besar dari istilah sekutu.
Apalagi, PKS pada Pilpres 2014 dan 2019 memberikan dukungannya untuk Prabowo Subianto.
Hal itu disampaikan Aboe Bakar Alhabsyi saat sesi wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra di kantor Tribunnews.com, Palmerah, Jakarta, Jumat (26/4/2024).
"Begini, kita dengan Prabowo itu sampai Prabowo punya ungkapan teman sekutu. Tapi bukan sekutu, segajah. Jadi kita ini memang hubungannya dekat. Tik-tok tik-tokannya itu sudah cukup bagus," kata Aboe.
Baca juga: PKB Mulai Berani Sentil PDIP yang Belum Legowo Prabowo dan Gibran jadi Presiden-Wapres Terpilih
Namun begitu, Aboe menyebut dalam mengambil keputusan, PKS dan Prabowo memiliki pandangan berbeda pada Pilpres 2024.
Di mana, PKS mendukung rival Prabowo, yakni Anies Baswedan sebagai Calon Presiden.
"Ya, tinggal permasalahan cara ngambil keputusan di akhir saja. Itu saja," jelasnya.
Baca juga: Kaesang Bereaksi NasDem dan PKB Akhirnya Dukung Prabowo-Gibran, Singgung Sumbangan
Anggota Komisi III DPR RI ini pun memberikan tanggapan soal kinerja Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan di kabinet Presiden Jokowi selama kurang lebih empat tahun ini.
Dia menilai, Prabowo merupakan sosok yang memiliki sikap nasionalisme yang tinggi. Bahkan, cenderung tak memperdulikan penilaian masyarakat terhadap dirinya.
"Dia nggak biasa dalam oposisi-oposisi. Prabowo itu senang duduk di pemerintah. Dan kebetulan gayung bersambut antara Prabowo dan Jokowi. Sehingga duduk. Makanya ternyata berkelanjutan sampai saat ini Prabowo yang diperhatikan," jelasnya.