Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PKS Soal Wacana Rekonsiliasi Nasional: Demokrasi yang Lucu Kalau Semua Loncat Satu Perahu

Bamsoet menggagas wacana rekonsiliasi nasional pasca pilpres 2024, PKS pun tidak sepakat rekonsiliasi harus diartikan gabung koalisi pemerintahan.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in PKS Soal Wacana Rekonsiliasi Nasional: Demokrasi yang Lucu Kalau Semua Loncat Satu Perahu
Tribunnews.com/ Chaerul Umam
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/10/2023). Bamsoet menggagas wacana rekonsiliasi nasional pasca pilpres 2024, PKS pun tidak sepakat rekonsiliasi harus diartikan gabung koalisi pemerintahan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet menggagas wacana rekonsiliasi nasional pasca pilpres 2024.

PKS pun tidak sepakat rekonsiliasi harus diartikan gabung koalisi pemerintahan.

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera mengatakan seharusnya rekonsiliasi dimaknai dengan saling menghormati pilihan untuk memilih jalan beroposisi ataupun koalisi.

"Rekonsiliasi adalah sebuah proses dan tidak bermakna semuanya bergabung menjadi koalisi karena koalisi dan oposisi dan masing-masing dalam kerangka rekonsiliasi boleh," ucap Mardani saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/5/2024).

Mardani berpendapat rekonsiliasi nasional dengan mengajak semua parpol gabung ke dalam koalisi pemerintahan merupakan hal yang lucu.

Baginya, langkah itu tidak baik dalam demokrasi.

"Justru ketika semuanya meloncat jadi satu perahu jadi demokrasi yang lucu Indonesia," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Mardani justru berharap pihak yang kalah dalam kontestasi pilpres bisa langsung memilih jalan beroposisi. Sementara itu, pemenang akan menjalankan pemerintahannya bersama parpol koalisinya.

"Yang menang kita kasih selamat, yang kalah oposisi, itu rekonsiliasi yang baik. Jadi tidak mengecewakan," pungkasnya.

Baca juga: Golkar Nilai Klub Presiden Upaya Prabowo Rekonsiliasi Nasional 

Diberitakan sebelumnya, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengagas rekonsiliasi nasional pasca pemilihan presiden (pilpres) 2024. Nantinya, rencana ini digagas bersama politikus Gerindra, Maruarar Sirait.

Hal itu disampaikan Bamsoet saat memberikan sambutan dalam acara tribute to Bang Akbar Tandjung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (29/5/2024).

Mulanya, Bamsoet menyapa Maruarar Sirait sebagai tokoh PDIP yang kini berkarir di partai Gerindra. Dia pun menyebut Maruarar memiliki gagasan yang luar biasa.

"Maruarar Sirait ini adalah tokoh PDI Perjuangan yang sekarang sedang mengukir sejarah menjadi tokoh Gerindra. Gagasan ini gagasan yang luar biasa," kata Bamsoet.

Bamsoet menjelaskan salah satu gagasan yang ingin dibawa Maruarar yakni rekonsiliasi nasional pasca pilpres 2024. Ia menyatakan, koleganya itu ingin mempertemukan semua kubu yang sempat bertarung di pilpres.

"Kami bersama mas Ara juga sedang menyiapkan sebuah gagasan rekonsiliasi nasional. Bagaimana kita mempertemukan dalam suatu forum diskusi yang hangat, bicara tentang bangsa dan negara antara 01, 02 dan 03 dalam waktu dekat ini," ungkapnya.

Bamsoet hadir di acara Tribute to Akbar Tandjung, di Gedung Parlemen, Minggu (19/5/24).
Bamsoet hadir di acara Tribute to Akbar Tandjung, di Gedung Parlemen, Minggu (19/5/24). (Istimewa)

Lebih lanjut, Bamsoet menambahkan pihaknya juga mengajak agar para aktivis nasional turut membantu dalam upaya rekonsiliasi nasional tersebut. Hal ini diperlukan karena tantangan bangsa ke depan akan semakin berat.

"Tantangan ke depan bangsa ini sangat berat, sehingga perlu kekompakkan, kegotongroyongan dan saling memahami, saling mendukung satu sama lain antara presiden terpilih Prabowo Subianto dan presiden hari ini, Jokowi dengan presiden-presiden sebelumnya menjadi satu membangun bangsa dan negara ke depan," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas