Pertarungan Pilgub Jakarta Diprediksi Ketat Hadirkan 3 Poros Kekuatan, Ahok Vs Ridwan Kamil Vs Anies
Sejumlah tokoh berpeluang maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024. Pilkada kali ini diprediksi akan melahirkan tiga poros koalisi.
Penulis: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah tokoh berpeluang maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.
Diprediksi, Pilkada kali ini akan melahirkan tiga poros koalisi.
Ketiga poros tersebut bakal terbentuk dari parpol-parpol dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), seperti Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, dan Partai Demokrat.
Sedangkan poros kedua yakni muncul dari pemenang Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 di DPRD Jakarta, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
PKS saat ini mendapatkan kursi paling banyak di DPRD Jakarta dalam gelaran Pileg 2024 sebanyak 18 kursi.
Hanya saja jumlah kursi itu masih kurang sehingga mesti berkoalisi dengan partai lain.
Selanjutnya, poros ketiga yakni dibentuk oleh PDIP. Sebagai partai peringkat kedua di Pileg DPRD Jakarta dengan jumlah kursi sebanyak 15 kursi, PDIP berkemungkinan mengupayakan mencalonkan kandidatnya sendiri untuk maju di Pilkada Jakarta.
CEO Lembaga Survei Proximity Indonesia Whima Edy Nugroho, beberapa waktu lalu mengatakan, untuk poros pertama, partai politik yang tergabung pada KIM akan menyodorkan nama Ridwan Kamil.
"Mungkin dia akan berpasangan dengan kandidat yang berasal dari parpol di KIM, bisa berasal dari Partai Gerindra, misalnya Ahmad Riza Patria atau Budisatrio Djiwandono," katanya.
Sedangkan di poros kedua, PKS sebagai pemenang pemilu di DPRD Jakarta kemungkinan mempunyai kandidat tersendiri.
Dari beberapa nama yang muncul, menurutnya, kemungkinan nama Anies Baswedan masih menjadi salah satu kandidat kuat yang akan dicalonkan oleh PKS.
"Mungkin saja PKS melakukan koalisi dengan partai-partai yang sebelumnya tergabung dalam Koalisi Perubahan di Pilpres 2024."
Terkait, PDIP, di poros ketiga, ia memprediksi nama yang paling kuat saat ini tetap Basuki Thahaja Purnama atau Ahok, walaupun muncul nama-nama yang lain.
"Jadi nantinya mungkin PDIP akan menggandeng beberapa partai lain, kalau dulu dia bisa mencalonkan sendiri saat ini kan dia enggak bisa mencalonkan sendiri harus berkoalisi," terangnya.