Pertarungan Pilgub Jakarta Diprediksi Ketat Hadirkan 3 Poros Kekuatan, Ahok Vs Ridwan Kamil Vs Anies
Sejumlah tokoh berpeluang maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024. Pilkada kali ini diprediksi akan melahirkan tiga poros koalisi.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Whima melanjutkan, menurut analisisnya, PDIP bisa jadi melakukan koalisi dengan partai di Koalisi Perubahan, seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Mungkin ada kemungkinan PDIP bergabung dengan PKB dengan mengusung Ahok dan Ida Fauziyah atau Ahok dengan kader PKB lainnya misalnya. Atau mungkin ditambah lagi dengan PPP ke Perindo yang selama ini sudah bergabung di non pemerintah atau koalisi di luar koalisi indonesia maju," tuturnya.
Prediksi
Politisi PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diprediksi kalah dan tidak lolos ke putaran 2 jika bertarung dengan calon gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Ridwan Kamil.
Itu terjadi jika Pilkada Jakarta 2024 diikuti tiga calon gubernur Ahok, Anies, dan Ridwan Kamil.
Demikian dikemukakan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam dialog Kompas TV, Kamis (6/6/2024).
“Diantara calon yang tersedia, top three-nya ada Mas Anies, ada Ahok, ada Ridwan Kamil. Ahok yang paling mungkin. Tapi kalau head to head, Ahok juga kalah, dilihat dari survei,” ucap Burhanuddin.
Ahok memang memiliki loyalis kuat yang mungkin mendukungnya pada Pilgub Jakarta.
Namun, menurut Burhanuddin, dukungan dari para loyalis kuat saja tidak cukup bisa mengantarkan Ahok menjadi pemenang.
“Ahok memang punya basis loyalis kuat, tetapi ketika tidak ada yang mendapatkan 50 persen sesuai dengan syarat kemenangan satu putaran di Jakarta, maka Ahok akan melawan baik Anies atau Ridwan Kamil,” ujar Burhanuddin.
“Nah itu pendukung terutama kelompok muslim yang banyak tinggal di wilayah Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat itu cenderung kurang memilih Ahok di putaran kedua. Cukup untuk mengantarkan Ahok di putaran pertama, tetapi tidak cukup untuk memenangkan pertarungan.”
Meski demikian, Burhanuddin menyampaikan situasinya terkait PIlgub Jakarta masih bisa berubah karena Pilkada baru dilaksanakan November 2024.
“Minimal masih ada waktu 2 bulan sebelum pendaftaran calon, nama yang tersedia dari internal itu masih sangat minimal, saya kira Mbak Puan belum pakai tanda titik itu, masih ada tanda komanya,” kata Burhanuddin.
Sinyal dari Puan Maharani
Sebelumnya Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Puan Maharani, memberi sinyal calon yang diusung di Pilkada Jakarta.
"Menarik juga Pak Anies," kata Puan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/6/2024) kemarin.
Namun dia enggan mengungkapkan apakah PDIP akan mengusung kader atau sosok eksternal di Pilkada Jakarta.
Ketua DPR RI ini menjelaskan PDIP akan realistis melihat situasi dan dinamis Pilkada serentak 2024.