Gerindra Yakin Anies Keok Lawan Ridwan Kamil: Enggak Ada Inkumben yang Bertahan di Jakarta
Nama Gubernur Jakarta Petahana, Anies Baswedan terus menguat didorong di Pilkada Jakarta 2024. Tapi Gerindra yakin Ridwan Kamil bisa mengalahkannya.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Gubernur Jakarta Petahana, Anies Baswedan terus menguat didorong di Pilkada Jakarta 2024.
Mantan calon presiden 2024 itu dikabarkan akan didorong oleh koalisi PKB dan PDIP.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman mengaku pihaknya tidak takut melawan Anies di Pilkada Jakarta 2024. Sejauh ini, koalisi Indonesia maju sedang menggodok nama Ridwan Kamil untuk dimajukkan melawan Anies.
Habiburokhman pun meyakini Ridwan Kamil (RK) menjadi satu-satunya lawan sepadan untuk Anies. Ia mengetahui betul masyarakat Jakarta lantaran daerah pemilihannya berada di Jakarta Timur.
"Saya pikir kalau pak RK itu bisa sangat kompetitif kalau dengan pak Anies, masyarakat Jakarta ini saya paham banget. Saya ini memenangi, saya ada tim yang ikut memenangkan, memenangi dua pilkada Jakarta terakhir," ucap Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (12/6/2024).
Ia menjelaskan dua Pilkada Jakarta terakhir yang berhasil ia menangkan adalah saat Gerindra mengusung Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta 2012.
Selain itu, Gerindra juga berhasil memenangkan pasangan Anies Baswedan dan Ahok di Pilkada Jakarta 2017. Dari hasil itu, tidak ada sosok inkumben yang bisa memimpin dua kali di Jakarta.
"Saya paham banget situasi Jakarta yang menginginkan sosok yang baru, kebanyakan begitu. Makanya di Pileg aja hampir tidak ada inkumben yang bertahan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu menyebut hal tersebut tidak terlepas daya kritis masyaraka Jakarta. Dia bilang, pemimpin yang tidak menepati janji tidak akan terpilih kembali.
Baca juga: BREAKING NEWS DPW PKB DKI Resmi Dukung Anies Baswedan Jadi Calon Tunggal untuk Pilgub Jakarta
"Dua periode sebelumnya enggak ada inkumben yang bertahan karena kritis sekali masyarakat Jakarta. Kita banyak janji tapi enggak perform maksimal kita bakal enggak akan dapet kepercayaan lagi. Jadi masyarakat Jakarta perlu sosok yang baru," pungkasnya.