Anies Sindir Putusan MA yang Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah, Tolak Berpasangan dengan Kaesang?
"Peraturan itu tidak untuk diubah, peraturan itu dijalani peraturan itu ditaati, itu prinsip," kata Anies dikutip, Sabtu (15/6/2024).
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anies Baswedan sindir soal putusan Mahkamah Agung (MA) yang mengubah syarat batas usia minimal calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024. Sinyal menolak berpasangan dengan Kaesang?
"Peraturan itu tidak untuk diubah, peraturan itu dijalani peraturan itu ditaati, itu prinsip," kata Anies dikutip, Sabtu (15/6/2024).
Lewat putusan MA tersebut, seseorang yang masih berusia 29 tahun dapat didaftarkan sebagai calon gubernur atau calon wakil gubernur pada 27-29 Agustus mendatang, asalkan saat dilantik sebagai gubernur atau wakil gubernur sudah berusia 30 tahun.
Putusan MA ini kemudian mengingatkan publik pada Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membuka ruang bagi kepala daerah untuk mencalonkan diri sebagai presiden atau wakil presiden meski berusia di bawah 40 tahun.
Dengan putusan MK tersebut, putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka yang saat itu masih berusia 36 tahun dapat maju sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto dan menjadi pemenang Pilpres 2024.
Kembali ke putusan MA, yang juga membuka peluang bagi putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep bisa mencalonkan diri sebagai calon gubernur atau wakil gubernur di usianya yang belum 30 tahun.
Kaesang diketahui saat ini masih berusia 29 tahun, dan akan menyentuh usia 30 tahun pada 25 Desember mendatang.
"Anda main catur, di tengah-tengah main catur aturannya diubah? ya repot," sindir Anies.
Ramai putusan MA tersebut sebelumnya dibantah PSI bahwa mereka terlibat di dalamnya.
"Putusan MA itu tidak ada kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang. Yang mengajukan gugatan ke MA adalah Partai Garuda. Tidak ada komunikasi sama sekali dengan PSI terkait itu,” kata Wakil Ketua Umum DPP PSI Andy Budiman yang dikutip pada Minggu (2/6/2024).
Menurut Andy, MA pasti punya pertimbangan dalam mengambil keputusan.
Oleh karena itu, publik harus menghormati keputusan hakim, dan Andy mempersilakan untuk menanyakan hal itu kepada MA.
“Silakan tanya ke MA apa alasan keputusan itu. Jelas ya, jangan tanya PSI," ucap Andy.
"Silakan tanya kawan-kawan Partai Garuda dan MA. Kami berharap semua pihak bersikap proporsional dalam menanggapi masalah ini,” ujar Andy.
Anies didorong agar bisa berpasangan dengan Kaesang Pangarep di Pilkada Jakarta. Namun Anies belum mau berkomentar banyak soal siapa yang akan menjadi calon pendampingnya tersebut.
"Saat ini belum ada pembahasan nama siapa pun juga dan menurut saya (waktunya) belum dan tidak penting membahas nama sekarang," ucapnya.
Sebelumnya dikabarkan, petinggi Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) Jakarta akan melakukan pertemuan dengan elite Partai Solidaritas Indonesia (PSI) guna mendiskusikan rencana usulan mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Anies Baswedan-Kaesang Pangarep di Pilkada Jakarta 2024.
Meski demikian, Ketua DPW PKS Jakarta Khoirudin belum memastikan hari dan tanggal pertemuannya.
"Masih kita diskusikan (rencana untuk mengusung Anies-Kaesang), dalam waktu dekat akan ada pertemuan PSI DKI dengan PKS DKI, pekan depan," kata Khoirudin kepada wartawan, Kamis (13/6/2024).
Menurut dia usul pertemuan itu pertama kali disampaikan oleh Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas.
Khoirudin mengaku telah melakukan komunikasi dengan Hasbiallah.
"Sudah, ketua PKB DKI sudah komunikasi dengan saya Ketua PKS DKI," katanya.
Namun Khoirudin menegaskan semua dinamika politik saat ini masih sangat dinamis.
PKS, lanjut dia, akan membuka ruang diskusi dan komunikasi dengan partai politik lainnya.
"Politik dinamis, kita akan bangun komunikasi dengan semua pihak," katanya.
Jika pertemuan itu terlaksana maka kemungkinannya akan diikuti elite PKS, PSI, dan PKB di Jakarta.
Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas menyebut, partainya membuka peluang untuk menduetkan Anies dengan Kaesang di Pilkada Jakarta 2024.
Ia mengakui bila rencana tersebut sudah dikomunikasikan dengan jajaran PSI DKI Jakarta.
"Kita terbuka dengan Wakil Gubernur siapapun. Siapapun kita terbuka, termasuk dengan Mas Kaesang yang kemarin di media kan, tersebar itu di media bahwa Mas Kaesang mau menjadi wakil Pak Anies kan," kata Hasbiallah di Jakarta, Rabu (12/6/2024).