DPP PKS Ajukan Sohibul Iman Cagub Jakarta, Pengamat : Keputusan yang Rasional
Juru Bicara PKS Muhammad Iqbal mengatakan, dimajukannya nama Sohibul Iman berikan dua pilihan untuk Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Mohamad Sohibul Iman diajukan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai Bakal Calon Gubernur Daerah Khusus Jakarta 2024.
Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri berbicara mengenai dinamika internal partainya menghadapi Pilkada Jakarta.
"Sebagai Partai pemenang di Jakarta, PKS memutuskan akan memperjuangkan kader terbaiknya sebagai Calon Gubernur DK Jakarta.
Kandidat yang kami usung adalah Mohamad Sohibul Iman, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Syuro PKS," kata Mabruri, Minggu.
Sohibul Iman merupakan figur yang memiliki integritas dan kapasitas yang mumpuni.
Juru Bicara PKS Muhammad Iqbal mengatakan, dimajukannya nama Sohibul Iman berikan dua pilihan untuk Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.
Kata Iqbal, Anies bisa memilih jadi kader PKS atau pilih PKS jadi wakilnya di Pilkada Jakarta 2024.
"PKS memberi pilihan ke Anies, masuk menjadi kader atau wakilnya dari PKS," kata Iqbal kepada Tribun Network, Senin (24/6).
Baca juga: Tanggapi PKS Usung Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, PKB: Kalau Sudah Daftar ke KPU Baru Final
Dia mengatakan bahwa Sohibul Iman siap dipasangkan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta.
"Sohibul Iman siap dipasangkan dengan Anies," kata Iqbal.
Diterangkannya bahwa partainya tak bisa maju sendiri di Pilkada Jakarta karena PKS memiliki 18 kursi di DPRD Jakarta sementara itu untuk mengusung pasangan calon membutuhkan 22 kursi.
Kemudian Iqbal menegaskan jika Anies Baswedan tak berkenan maju di Pilkada Jakarta 2024.
Partainya telah menyiapkan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Mohamad Sohibul Iman sebagai Bakal Calon Gubernur Jakarta 2024.
Tetapi jika Anies memiliki partai pengusung kata Iqbal, Sohibul Iman siap jadi wakilnya.
"Kalau Pak Anies nggak berkenan maju, Sohibul Iman disiapkan sebagai calon gubernur, kalau Pak Anies dapat dukungan partai dan maju, Sohibul iman siap jadi calon wakil Gubernur," terangnya.
PKS Rasional
Sementara pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga menilai, keputusan PKS tersebut rasional.
Sebab, PKS merupakan partai pemenang pada Pileg 2024 di Jakarta.
Oleh karena itu, menurutnya, logika politik PKS sudah tepat, di mana sebagai partai pemenang memang idealnya mengusung kader potensialnya.
"Keputusan PKS itu tentu hanya sebatas untuk mengusung cagub. Namun persoalan menang tentu menjadi perkara lain," kata Jamil.
Figur Sohibul Iman, kata Jamil, memang kader PKS yang sudah teruji loyalitasnya kepada partainya.
Namun, untuk mengantarkannya menjadi gubernur Jakarta dinilai akan sulit.
Terkait penyebabnya, Jamil menyebut, popularitas dan elektabilitas Sohibul Iman sangat rendah.
"Karena itu, ia sangat tidak memadai untuk diusung menjadi cagub," ujarnya.
Lebih lanjut, Jamil menyoroti mesin partai PKS tampaknya tidak akan mampu mendongkrak popularitas dan elektabilitas Sohibul Iman. Setidaknya untuk mendekati popularitas dan elektabilitas beberapa sosok yang disebut-sebut bakal maju di Jakarta, yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil.
Jamil menilai, PKS sedang berspekulasi jika tetap memaksakan diri untuk mengusung Sohibul Iman sebagai cagub Jakarta 2024.
"PKS terlalu pede dan nekad tanpa melihat kapasitas kadernya untuk menang dalam Pilkada Jakarta," jelas Jamil.
Masih Bisa Berubah
Juru Bicara Relawan Anies Baswedan, Iwan Tarigan, menanggapi sikap DPP PKS yang akan mengusung Sohibul Iman sebagai bakal cagub Jakarta di Pilkada Serentak 2024.
Iwan menilai, sikap PKS itu masih sangat mungkin berubah mengingat pendaftaran calon kepala daerah yang akan dibuka pada akhir Agustus 2024.
"Perlu kita ingat Pendaftaran pilkada masih di akhir bulan Agustus 2024 jadi Masih sangat mungkin semua akan berubah menjelang pendaftaran paslon Gubernur DKJ," kata Iwan, Senin.
Sehingga, Iwan meyakini keputusan PKS akan berubah dan akan kembali mendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.
Namun demikian, lanjut Iwan, pihaknya tetap menghormati keputusan DPP PKS itu.
"Karena itu kami yakin PKS akan tetap bersama kami karena selama ini sudah menjadi sebuah team yang hebat di Pilkada DKI 2017 dan Pilpres 2024," ucapnya.
Sementara, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh mengatakan pihaknya menghormati saja jika nantinya PKS mendukung Sohibul Iman menjadi cagub Jakarta namun sempat bertanya Sohibul Iman akan maju menjadi cagub atau cawagub.
"Bagus jugalah. Pak Sohibul sebagai apa?" tanya Paloh yang kemudian dijawab awak media dengan Sohibul Iman menjadi cagub Jakarta di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.
Mendengar hal ini, Paloh menyatakan bahwasanya keputusan PKS bisa saja masih bisa berubah. Sekarang mendukung Sohibul Iman, nantinya besok keputusan itu bisa saja berubah lagi.
"Ya sudah, kan bisa saja terjadi barangkali perubahan-perubahan. Ya mungkin hari ini barangkali Pak Sohibul, besok beda lagi kan," pungkasnya.
Anies Masih Berpeluang
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis (TPS), Agung Baskoro mengatakan, peluang Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta 2024 tetap terbuka meskipun tak diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Secara personal, peluang Anies maju tetap terbuka karena dia memiliki elektabilitas dan approval rating yang tinggi," kata Agung, Senin (24/6).
Karenanya, Agung menyebut bahwa poros koalisi manapun akan tertarik untuk mengusung Anies di Pilkada Jakarta.
Menurutnya, hal tersebut diafirmasi ketika DPW PKB Jakarta menyatakan dukungan ke Anies sebagai bakal calon gubernur (cagub) Jakarta.
"Pertanyaan mendasarnya mengemuka, Apakah misi institusional PKS dan nalar personal Anies dengan PKB bisa bertemu dalam Pilkada Jakarta?" ucap Agung.
Agung menilai, keputusan PKS untuk mengusung Sohibul Iman untuk menjaga posisi tawarnya di semua poros koalisi.
"Karena selama ini, PKS kecolongan, belum bisa mendorong kadernya sebagai cagub-cawagub," ujarnya. (Tribunnews.com/Yuda)