Komedian Komeng Masuk 3 Besar Bursa Cagub Jawa Barat, Tertinggi Ridwan Kamil Disusul Dedi Mulyadi
Atas simulasi semi terbuka tersebut, Burhanuddin mengatakan yang sangat berbeda peringkat pertama dan kedua dibandingkan peringkat di bawahnya.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama komedian Alfiansyah alias Komeng masuk tiga teratas survei bursa calon gubernur Jawa Barat 2024 yang dilakukan Indikator Politik Indonesia.
Nama tersebut muncul dalam simulasi survei top of mind.
Sementara itu, nama mantan Gubernur Jawa Barat sekaligus politisi Partai Golkar, Ridwan Kamil jadi tertinggi dalam survei tersebut.
Adapun mantan Bupati Purwakarta sekaligus anggota DPR RI dari Gerindra, Dedi Mulyadi, berada di peringkat ketiga dalam survei ini.
Adapun survei tersebut dilakukan pada 20-27 Juni 2024 melibatkan 1.214 responden di Provinsi Jawa Barat berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Responden dipilih melalui metode double sampling.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Margin of error dari ukuran sampel tersebut sebesar +/- 2.8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
“Secara top of mind, sebanyak 67 persen responden tak bisa menjawab secara spontan yang akan mereka pilih. Tetapi dua nama terkuat adalah Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi itu pun tidak mencapai 20 persen,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam rilis daring, Kamis (4/7/2024).
Baca juga: Tok! PKB Resmi Usul Nagita Slavina sebagai Cawagub Bobby Nasution di Pilkada Sumut
Semenatara itu, nama komedian Alfiansyah alias Komeng berada di posisi ketiga dengan elektabilitas 0,8 persen.
Lanjut pada simulasi semi terbuka, kata Burhanuddin hasilnya juga tak jauh berbeda.
“Ridwan Kamil berada di posisi pertama 36,8 persen, peringkat kedua Dedi Mulyadi 31,9 persen,” lanjutnya.
Sementara itu, Alfiansyah alias Komeng tetap berada di posisi ketiga dengan perolehan 5,6 persen disusul Dedi Yusuf 3,0 persen.
“Jadi kalau disodorkan nama-nama, mereka yang tidak punya referensi menjadi punya. Meskipun mengerucut pada dua nama tertinggi,” jelasnya.
Baca juga: Bukan ke Korban, Hasyim Asyari Sampaikan Permintaan Maaf ke Jurnalis usai Dipecat Sebagai Ketua KPU
Atas simulasi semi terbuka tersebut, Burhanuddin mengatakan yang sangat berbeda peringkat pertama dan kedua dibandingkan peringkat di bawahnya.