Gerindra: Penggeledahan KPK di Kantor dan Rumah Mbak Ita Ubah Peta Politik di Pilwalkot Semarang
Gerindra nilai penggeledahan yang dilakukan KPK di kantor dan rumah Wali Kota Semarang, Mbak Ita, ubah peta politik di Pilwakot Semarang.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Tiara Shelavie
"Saya kira masih dinamis. Semua masih punya peluang yang sama," tutur Joko.
Ia mengatakan sampai saat ini Partai Gerindra belum menentukan arah koalisi.
Namun, komunikasi dengan parpol lain sudah dilakukan, tak terkecuali dengan PDIP.
Menurut Joko, pihaknya sudah menyampaikan beberapa rencana koalisi kepada DPP Gerindra.
Ia memperkirakan rekomendasi calon dan koalisi dari DPP Gerindra akan keluar pada Agustus 2024.
"Arah koalisi ke mana, kami belum menentukan. Plan A, plan B, sudah kami sampaikan ke DPP, tinggal DPP menentukan saja."
"Tunggu surat tugas atau surat rekom dari DPP, arah koalisi ke mana, calonnya siapa," jelasnya.
Mbak Ita Muncul di Hadapan Publik
Sementara itu, sempat menghilang setelah peristiwa penggeledahan, Mbak Ita akhirnya muncul di hadapan publik pada Senin (22/7/2024) lalu.
Mbak Ita yang mengenakan baju berwarna merah muda dengan hijab berwarna putih, menghadiri Rapat Paripurna DPRD Kota Semarang yang membahas Rancangan Perubahan KUA dan Perubahan PPAS APBD Tahun 2024.
Ia tampak duduk di kursi wali kota bersebelahan dengan jajaran pimpinan DPRD Kota Semarang.
Istri Alwin Basri ini akhirnya buka suara saat ditanya awak media terkait penggeledahan yang dilakukan oleh KPK.
Mbak Ita mengaku berada di kantor saat KPK melakukan penggeledahan.
"Saya saat (KPK) ada kegiatan di pemerintah kota, saya ada di kantor. Ada, cuma memang di atas," jelas Mbak Ita setelah rapat paripurna, Senin.
Kendati terjadi penggeledahan, Mbak Ita memastikan pemerintahan Kota Semarang tetap berjalan dengan baik.