Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Tak Kaget Jika NasDem Batal Usung Anies, Survei Tak Sampai 50 Persen 

Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan tak kaget jika Partai NasDem batal mengusung Anies Baswedan sebagai cagub Jakarta.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Pengamat Tak Kaget Jika NasDem Batal Usung Anies, Survei Tak Sampai 50 Persen 
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Anies Baswedan saat dideklarasikan Partai NasDem sebagai calon presiden, 3 Oktober 2022 lalu. NasDem kini kembali mengusung Anies untuk Pilkada Jakarta 2024. Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan, dirinya tak kaget jika Partai NasDem batal mengusung Anies Baswedan sebagai calon gubernur (cagub) Jakarta 2024. Sebab, hasil survei terkait elektabilitas Anies di Pilkada Jakarta tidak menyentuh angka 50 persen. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan, dirinya tak kaget jika Partai NasDem batal mengusung Anies Baswedan sebagai calon gubernur (cagub) Jakarta 2024.

Sebab, hasil survei terkait elektabilitas Anies di Pilkada Jakarta tidak menyentuh angka 50 persen.

"Per hari ini enggak kaget jika partai politik akhirnya turun naik ke Mas Anies, karena surveinya juga enggak sampai 50 persen, jadi pasti parpol pun menimbang-nimbang," kata Hensat, sapaan akrabnya para Jumat (2/7/2024).

Hensat menduga, NasDem, PKS, dan PKB menyadari Anies sudah merupakan tokoh nasional, sehingga tak pantas untuk diusung di level daerah.

Dia menilai, situasi Anies saat ini tidak ideal. Sebab, keputusan satu parpol untuk mendukung Anies saat ini juga berpengaruh untuk dinamika politik di tahun 2029.

Karenanya, Hensat menyebut bahwa Anies saat ini akan ideal untuk maju Pilkada Jakarta jika diusung dari Koalisi Indonesia Maju.

"Namun itu hanya bisa terjadi jika Anies memiliki perjanjian tertentu dengan KIM, karena saya tak menemukan alasan mengapa Prabowo dan Jokowi mempersilakan Anies maju sebab ini semua untuk 2029 kan," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Hensat berpandangan, harapan Anies untuk tetap maju Pilkada Jakarta berada pada tangan PDIP dan PKS.

Namun, kata dia, menyatukan dua parpol tersebut juga sulit karena perdebatan siapa sosok yang akan mendampingi Anies.

Baca juga: Lawan Anies di Pilkada Jakarta Belum Tampak, KIM Dinilai Tak Rela Ada Kotak Kosong di Surat Suara

Di sisi lain, Hensat menuturkan bahwa Pilkada Jakarta 2024 bisa jadi tanpa Anies Baswedan.

"Saya melihat kabar Ridwan Kamil juga menguat untuk diusung di Jakarta, makanya saya katakan bisa jadi Pilkada Jakarta enggak ada Anies-nya, sehingga dari parpol juga lebih nyaman untuk bertarung di Jakarta," ucapnya.

Sebelumnya, Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni mengatakan, keputusan partai masih bisa berubah hingga pendaftaran pada KPU mendatang. 

"Bisa dicabut, bisa saja tidak dilanjutkan (dukungan ke Anies) untuk pendaftaran," kata Sahroni di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/7/2024).

Sahroni mengingatkan para calon kepala daerah yang sudah memegang rekomendasi dari NasDem masih bisa dibatalkan. Aturan ini tidak berlaku hanya kepada Anies saja.

"Yang udah ditetapin misalnya. Belum tentu juga. Yang ditetapin, oke, akan daftar. Karena politik itu sangat dinamis. Lu (kamu) boleh megang rekomendasi. Tahu-tahu rekomendasi dibatalin. Who know," ucapnya.

DPP Partai NasDem saat mengumumkan nama Anies Baswedan sebagai bakal calon gubernur yang diusung maju di Pilkada Jakarta 2024, di NasDem Tower Jakarta, Senin (22/7/2024).
DPP Partai NasDem saat mengumumkan nama Anies Baswedan sebagai bakal calon gubernur yang diusung maju di Pilkada Jakarta 2024, di NasDem Tower Jakarta, Senin (22/7/2024). (Tribunnews.com/ rizki sandi saputra)

Di sisi lain, Sahroni mengaku tidak tahu apakah Anies sudah mendapatkan surat rekomendasi dari NasDem. Hanya saja, ia mengingatkan dukungan masih bersifat dinamis.

"I don't know, saya belum tau karena saya bukan Bapilu. Mana sih suratnya, mana suratnya? Gue (saya) sebagai orang NasDem saja belum tahu. Karena bukan di Bapilu gue (saya) ya. Jadi semua sangat dinamis," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas