Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cawagub Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta Bukan Orang PKS Syaikhu atau Sohibul, Airlangga Sebut Inisial

Sejumlah elit politik di KIM gencar melakukan lobi politik kepada partai di luar koalisi untuk mendukung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Cawagub Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta Bukan Orang PKS Syaikhu atau Sohibul, Airlangga Sebut Inisial
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ridwan Kamil bakal calon gubernur DKI Jakarta. Sampai saat ini nama pendamping Ridwan Kamil belum diumumkan, tetapi disebut berinisial S. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan bahwa bakal Cawagub untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta sudah ada.

Bakal Cawagub yang didorong oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus tersebut berinisial "S".

"Sudah ada. Sementara inisialnya S," kata Airlangga di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat(9/8/2024).

Airlangga tidak menjelaskan lebih jauh mengenai siapa Inisial S yang tersebut.

Baca juga: Golkar Sebut KIM Buka Pintu untuk PKS Menangkan Ridwan Kamil, Bukan Jegal Calon Tertentu

Saat ditanya apakah S yang dimaksud adalah politikus PKS Sohibul Iman atau Syaikhu, Airlangga menyangkalnya.

"None of the above," katanya.

Airlangga sendiri mengakui telah bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada akhir kemarin.

Berita Rekomendasi

Airlangga membantah pertemuan dengan Prabowo membahas pencalonan Ridwan Kamil di Jakarta berikut dengan pasangannya.

Ia mengatakan bahwa pertemuannya dengan Prabowo membahas RAPBN 2025.

"Ya, itu urusannya APBN," katanya.

Terkait dengan pertemuan Prabowo dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh, Airlangga mengaku tidak mengetahuinya. 

Ia tahu ada pertemuan antara Prabowo dengan Surya Paloh dari media massa.

"Saya baca di koran," ujarnya.

Airlangga Hartarto juga buka suara soal analisis sejumlah pengamat bahwa Ridwan Kamil (RK) akan melawan kotak kosong atau melawan calon Independen di Pilkada Jakarta.

Airlangga mengisyaratkan bahwa Ridwan Kamil melawan Calon Independen.

Karena kata dia apabila ada calon Independen maka tidak akan ada kotak kosong.

"Ya kalau ada calon independen kan berarti tidan ada yang kosong," kata Airlangga.

Sejumlah pengamat menilai Ridwan Kamil berpotensi menjadi calon tunggal di Pilgub Jakarta atau paling tidak akan melawan calon Independen yang tidak diusung Partai.

Kondisi tersebut menyusul akan merapatnya sejumlah partai di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM) mendukung pencalonan Ridwan Kamil di Jakarta.

Airlangga membantah pihaknya menyusun strategi untuk membuat poros calon tunggal di Pilkada Jakarta.

"Tidak ada poros poros," katanya.

Selain itu Airlangga juga merespon soal tudingan adanya upaya untuk menjegal Anies Baswedan maju di Pilgub Jakarta.

Tudingan tersebut muncul karena sejumlah elit politik di KIM gencar melakukan lobi politik kepada partai di luar koalisi untuk mendukung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta.

Bakal calon gubernur Jakarta, Ridwan Kamil (RK) menegaskan dirinya menolak melawan kotak kosong di Pilkada Jakarta 2024.

Eks Gubernur Jawa Barat itu mengaku tidak suka jika harus melawan kotak kosong.

Dia pun berkelakar nantinya siapa yang akan ia lawan saat debat dalam KPU jika hanya melawan kotak kosong.

Karena itu, dia berharap nantinya harus ada lawannya di Pilkada Jakarta.

"Kalau nanya ke saya, saya enggak suka kalau melawan kotak kosong debatnya sama siapa, terus gimana mengcounternya, ya susah. Makanya idealnya tidak dengan kotak kosong," kata Ridwan Kamil.

RK memahami bahwa dirinya tidak bisa mengatur siapa yang akan menjadi lawan politiknya di Pilkada Jakarta.

Sebab, hal tersebut merupakan domain dari partai politik.

"Bukan saya yang ngatur, saya sebagai pengaten itu harapan ada kontestan biar bisa berdebat perbaikan buat Jakarta," ungkapnya.

Di sisi lain, RK menyatakan pihaknya sudah sempat menyampaikan aspirasi itu kepada Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto agar tidak melawan kotak kosong di Pilkada Jakarta.

"Ada sedikit secara informal tapi kan sebagai penganten tidak sepengaruh itu dalam ngambil keputusan itu cuma kalau ditanya idealnya," pungkasnya. (Tribun Network/fik/igm/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas