Kronologis Wakil Ketua Komisi III Habiburokhman Dilempari Botol: Sempat Diteriaki Penghianat
Kemunculan Habibiburokhman dan Awiek mendapat penolakan massa aksi. Massa juga sempat melempar botol ke arah mobil komando.
Editor: Erik S
Ia pun juga dikawal oleh beberapa personel dari Partai Buruh.
Setelah kader Partai Buruh menenangkan massa, Habiburokhman mulai berorasi.
"Hari ini saya sampaikan, tidak ada pengesahan RUU Pilkada," kata Habiburokhman.
Reaksi masyarakat bercampur. Ada yang senang, tetapi tetap kesal. Lemparan botol itu tak henti.
Tak lama rombongan Habiburokhman turun.
Baca juga: Mantan Mendag Tom Lembong dan Aktor Reza Rahadian Ikut Aksi Tolak RUU Pilkada: Begini Orasi Mereka
Massa aksi mengejarnya. Ada yang membawa botol dan menimpuk dari jarak dekat, maupun memukul dengan kayu kecil.
Perlindungan polisi semakin ketat. Tak lama, Habiburokhman dan rombongan berhasil masuk kembali ke Gedung DPR.
Tak Masalah Dilempari Botol
Atas insiden itu Habiburokhman tak mempersoalkan dirinya yang terkena lemparan botol oleh para demonstran di depan Gedung DPR, Kamis (22/8/2024) siang.
Menurutnya, hal ini harus diterima karena risiko sebagai anggota DPR yang representasi wakil rakyat.
"Tadi kena lempar beberapa kali, risiko wakil rakyat," kata Habiburokhman ditemui di halaman gedung DPR usai temui pendemo.
Politikus Partai Gerindra ini mengaku juga pernah melakukan demonstrasi sebelum menjadi anggota DPR.
Saat berdemonstrasi, Habiburokhman juga mengaku pernah melempar botol seperti yang dilakukan para demonstran saat ini.
"Dulu kita yang demo di depan kita suka lempar-lempar sekarang enggak apa-apa. Intinya aspirasi masyarakat kami perjuangkan," ungkap Waketum Partai Gerindra.
Ia kemudian ditanya bagaimana kelanjutan dari revisi UU Pilkada yang menjadi tuntutan pendemo agar dibatalkan.