Menko Polhukam Wanti-wanti Intelijen TNI-Polri Jangan Sampai Kecolongan
Diketahui, total ada 545 daerah yang menyelenggarakan pilkada di seluruh Indonesia pada 2024, dengan rincian 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota.
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Hadi Tjahjanto, mengingatkan aparat intelijen TNI-Polri agar menguasai potensi kerawanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.
Mantan Panglima TNI itu mewanti-wanti intelijen Indonesia agar tidak kecolongan gangguan keamanan di seluruh wilayah Pilkada Serentak 2024.
Hal itu Hadi sampaikan dalam sambutannya saat Launching Pemetaan Kerawanan Pemilihan Serentak 2024 oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin (26/8/2024)
“Saya selalu wanti-wanti kepada aparat intelijen karena kekuatan kita, TNI-Polri, bagi habis di seluruh wilayah,” kata Hadi.
“Sehingga aparat intelijen harus bekerja 24 jam, mengantisipasi jangan sampai ada gangguan,” sambungnya.
Diketahui, total ada 545 daerah yang menyelenggarakan pilkada di seluruh Indonesia pada 2024, dengan rincian 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota.
Hadi meminta aparat intelijen dapat mengetahui potensi kerawanan sekecil apa pun dalam Pilkada.
Hal itu agar pemetaan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) ini dapat diantisipasi dengan baik.
“Ibarat kata, di daerah saya kemarin sampaikan, di daerah Malang Selatan, itu mungkin ada daun jatuh saja aparat intelijen apalagi kepolisian harus tahu, jatuh kenapa, jatuh dipetik, atau pada waktunya,” tutur hadi.
Baca juga: Golkar Larang Airin Pakai Atribut Partai saat Kampanye jadi Cagub Banten
Di satu sisi, Hadi menekankan, tentu bakal terjadi dinamika terhadap proses kerawanan pemilu di lapangan. Sehingga, pihak intelijen juga punya indeks kerawanan versi mereka.
“Di lapangan, tentunya dinamika itu pasti akan terjadi, sehingga dari kepolisian sudah mengeluarkan indeks kerawanan pemilu yang setiap hari dihitung bagaimana antisipasi, termasuk aparat intelijen,” pungkasnya.