4 Poin Bantahan Pramono Anung soal Bayang-bayang Jokowi di Pencalonan Pilkada Jakarta
Sekretaris Kabinet Pramono Anung kini resmi diusung PDIP sebagai calon gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Ayu Miftakhul Husna
"Ya nanti marah jualan Pak Jokowi, PDI marah, KIM-nya juga marah, malah dimarahin semuanya," ujarnya.
Pramono menegaskan, dirinya bersama Rano Karno hanya akan berjualan gagasan dan kegembiraan untuk masyarakat di Pilkada Jakarta 2024.
"Yang jelas kita jual gagasan, jual kegembiraan, keceriaan, kerja sama, meng-endorse rakyat, menawarkan sesuatu yang real, itu yang akan kami lakukan," kata Pramono.
Ia mengaku akan berkoalisi dengan rakyat.
"Karena jualannya (menjadi) gampang bahwa kita berkoalisi dengan rakyat, kita ingin bersama mereka, itu door to door akan saya lakukan, benar-benar saya akan lakukan," katanya.
4. Sebut Dukungan Jokowi Bukan Hal Utama
Pramono juga menyebut dukungan Jokowi bukan hal paling utama.
Menurutnya, dibandingkan dukungan Jokowi, ia lebih mementingkan izin dari orang nomor satu di negara ini tersebut.
Pasalnya, Pramono juga menjabat sebagai Sekretaris Kabinet (Seskab) di pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.
"Kalau saya yang paling penting saya diizinkan," kata Pramono.
Selain itu, Pramono menekankan bahwa yang terpenting adalah kerja kerasnya dan Rano Karno untuk memenangkan hati pemilih Jakarta.
Pramono juga menyebut bahwa Presiden Jokowi sudah tak lagi menjabat saat pencoblosan Pilkada 2024 dihelat.
Oleh karena itu, Pramono tidak mau membicarakan perihal dukungan Jokowi untuk dirinya dan Rano Karno pada Pilkada Jakarta.
"Beliau (Jokowi) untuk kali ini saya yakin pasti beda lah, kan beliau sebentar lagi tinggal 20 Oktober sudah (lengser)."
"Ketika pencoblosan kan sudah presiden baru, bukan lagi beliau. Dan menurut saya, kita tidak perlu terlalu berlebihan juga untuk berprasangka buruklah," katanya.
Pramono pun menegaskan bahwa yang bisa menentukan kemenangan pada pertarungan November mendatang adalah kerja keras mereka sendiri.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Nanda Lusiana/Fransianus Waku)