Cerita Pramono Anung Jadi Calon Gubernur Jakarta, Megawati: Pram Final, Jokowi Terbahak 'Mas Maju'
Meski awalnya Pram menolak untuk maju Pilkada Jakarta, pada akhirnya ia tak bisa melawan perintah sang ketua umum.
Editor: Dewi Agustina
Karena, sebelumnya PDIP digadang-gadang mempersiapkan duet Anies Baswedan-Rano Karno.
Di sela-sela rapat itu, sekira pukul 15.00 WIB, Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto meninggalkan markas PDIP untuk menemui Ketua Umum Megawati Soekarnoputri di kediamannya di Teuku Umar, Menteng.
Hasto terlihat sangat terburu-buru.
Baca juga: Jelang Tutup Pendaftaran, Pramono Anung-Rano Karno dan RIDO Dapat Tambahan Dukungan Parpol
Informasi dari sumber Tribunnews, Hasto menemui Megawati selama kurang lebih 2,5 jam.
Dalam pertemuan itu, Hasto melaporkan hasil rapat DPP dalam menentukan calon kepala daerah yang akan diusung PDIP.
Tak hanya Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur juga dilaporkan oleh Hasto.
Dalam momen itu, Pramono Anung disebut ikut hadir di Teuku Umar.
Pada saat itulah Megawati menyatakan PDIP mengusung Pramono Anung di Jakarta.
"Saya bertemu Ibu Mega, Ibu Mega menyampaikan ‘Pram, final’,” ungkap Pramono.
Meski awalnya Pram menolak, pada akhirnya ia tak bisa melawan perintah sang ketua umum.
Pada saat yang sama sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju, Pramono Anung juga tak lupa melaporkan langsung kepada Presiden Jokowi mengenai amanah yang baru ia dapatkan dari partainya.
Pertemuan itu dikabarkan berlangsung pada Senin lalu.
Yang menarik dari apa yang disampaikan Pramono, Presiden Jokowi terbahak-bahak mendengar kabar itu.
"Beliau (Jokowi) tertawa terbahak-bahak. Beliau bilang begini, ‘Mas, maju?’," ujar Pramono.