Golput atau Dukung Pramono-Rano? Pengamat Prediksi 2 Opsi Realistis bagi Pendukung Anies di Jakarta
Ada sejumlah opsi yang bisa dipilih pendukung Anies Baswedan dalam Pilkada Jakarta. Mana yang paling realistis?
Penulis: Malvyandie Haryadi
Meski demikian sampai saat ini, Anies belum menyatakan keberpihakannya kepada paslon manapun.
Menurut Jamiluddin, hal tersebut bakal menambah menarik persaingan di Pilkada Jakarta 2024.
“Sebab jumlah pendukung Anies yang militan itu sangat besar di Jakarta. Karena itu, bila mereka golput, itu sama artinya sudah memboikot Pilkada Jakarta,” ujarnya.
Di sisi lain, Jamiluddin tak menampik ada kelompok pendukung Anies yang tidak militan.
Mereka disebut Jamiluddin cenderung lebih pragmatis dan dapat dibeli suaranya.
“Karena itu, peluang politik uang akan marak di Jakarta. Hanya saja, pendukung non-militan Anies jumlahnya tidak banyak. Karena itu, simbangsih suara mereka tidak akan signifikan,” kata dia.
Pergerakan Tom Lembong
Sahabat dekat Anies Baswedan, Tom Lembong, membuat postingan menarik di akun Instagram-ya hari ini, Senin, 2 September 2024, setelah Anies Baswedan resmi gagal maju di Pemilihan Gubernur Jakarta.
Dikutip dari akun Instagram Tom Lembong @tomlembong, dia memposting 2 buah foto kolase dirinya yang saling berdampingan. Foto sebelah kiri Tom Lembong dengan kemeja warna biru muda dan foto sebelah kanan Tom Lembong dengan kemeja biru.
Menyertai postingan tersebut, Tom Lembong menuliskan caption:
'
Oligarki Blue atau Resistance Blue? Rasanya pilihannya jelas yah… Selamat hari Senin, semuanya…
Oligarchy Blue or Resistance Blue? I think the choice is clear… Happy Monday everyone…
Tom Lembong tidak menjelaskan lebih lanjut makna 'Oligarchy Blue' dan 'Resistance Blue' dalam postingan di akun Instagram-nya.
Tom Lembong selama ini turut mengantarkan Anies Baswedan saat proses lobi dengan partai politik yang sebelumnya berniat mengusungnya di Pilkada Jakarta seperti dengan PDIP dan sejumlah partai politik lain.
Manuver PKS tanggapi rumor pendukung Anies
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bicara mengenai aksi pendukung Anies Baswedan yang mulai menggencarkan gerakan untuk memenangkan suara tidak sah di Pilkada Jakarta 2024.