Pilkada Sumut Panas, Bobby Nasution Vs Edy Rahmayadi Saling Sindir, Pengamat: Baik untuk Demokrasi
aksi saling sindir terbuka dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Bobby Nasution-Surya dan Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala disorot.
Editor: Wahyu Aji
"Karena itu saya melihat isu-isu yang dilontarkan bukan program, yang harus mereka laksanakan seperti isu Mulyono, isu-isu jalan, isu terkait harimau itu hanya memanaskan saja. Tapi tidak menyerang ke program-program yang harus dikembangkan," katanya.
Indra menjelaskan, Edy menggunakan strategi menyerang lawannya untuk menebus pasar politik di Sumut.
"Saya rasa itu karakter Pak Edy untuk menembus pasar politik di Sumut dengan menggunakan sentimen politik dinasti, sentimen kebijakan, tujuannya untuk memantik pasar-pasar pendukung Edy," ujarnya.
Diketahui, Bobby Nasution diketahui kini bergabung dengan Partai Gerindra setelah dipecat dari PDIP.
Pemecatan itu terjadi karena Bobby mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, kakak iparnya, dalam Pemilihan Presiden 2024.
Sementara itu, PDIP mendukung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Padahal, saat mencalonkan diri sebagai Wali Kota Medan pada 2020, Bobby didukung oleh PDIP.
Dalam Pilkada Sumut saat ini, Bobby Nasution berpasangan dengan Bupati Asahan, Surya.
Baca juga: Pamannya Masuk Tim Pemenangan Edy Rahmayadi, Ini Kata Bobby Nasution
Mereka didukung sejumlah partai besar, termasuk Gerindra, Golkar, NasDem, Demokrat, PAN, PKB, PKS, Perindo, PPP, dan PSI. Sementara Edy Rahmayadi berpasangan dengan kader PDI-P, Hasan Basri.
Keduanya didukung oleh PDIP, Hanura, Partai Gelora, Ummat, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), dan Partai Buruh. (*)