Beda Hasil Survei LSI-Poltracking, Ridwan Kamil: Survei Bukan Penentu Takdir
Respons Ridwan Kamil soal perbedaan hasil jajak pendapat yang dirilis Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Poltracking Indonesia pada Pilgub Jakarta.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Sri Juliati
"Sementara itu, tren terbaru elektabilitas tiga calon Gubernur–Wakil Gubernur Jakarta menunjukkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono mengalami kecenderungan naik, yakni 4,1 persen," terang Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, saat merilis hasil surveinya, Kamis.
"Sedangkan pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto mengalami kecenderungan turun sebesar 1,2 persen," imbuhnya.
Adapun survei Poltracking ini dilakukan pada 10-16 Oktober 2024 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling.
Sampel pada survei ini adalah 2000 responden dengan margin of error sekitar 2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Klaster survei menjangku enam kabupaten/kota di Jakarta secara proporsional berdasarkan data jumlah daftar pemilih tetap (DPT) 2024.
Sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih.
Lalu pengumpulan data dilakukan pewawancara terlatih lewat wawancara tatap muka dengan menggunakan teknologi aplikasi terhadap responden yang sudah terpilih secara acak.
Sementara itu, hasil survei LSI yang dilakukan pada 10-17 Oktober 2024 menunjukkan elektabilitas Pramono-Rano meningkat.
Pasangan yang didukung PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Hanura ini mencatatkan elektabilitas di angka 41,6 persen.
Pramono-Rano menyalip elektabilitas RK-Suswono yang turun ke angka 37,4 persen.
Lalu Dharma Pongrekun-Kun Wardana mencatatkan elektabilitas sebesar 6,6 persen.
"Sedangkan sisanya yakni 14,4 persen adalah massa mengambang yang belum menentukan pilihannya," ujar Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, saat merilis hasil survei terbarunya, Rabu.
Menurutnya, peluang Pilgub Jakarta berlangsung dua putaran masih sangat mungkin terjadi.
“Dari temuan hasil survei ini menunjukkan putaran kedua sangat mungkin terjadi."