Cerita Lengkap Tri Rismaharini Tentang Penutupan Lokalisasi Dolly di Surabaya
Mantan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengulas kembali secara detail terkait penutupan lokalisasi Dolly.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
Dia pun sempat ditanya keturunan siapa. Salah satu pengurus NU yang masih saudaranya membawa silsilah.
Usai 9 kyai itu membahasnya kemudian menemui Risma dan mengatakan ‘Oh, keturunan panglima perang. Wis mbak berangkat. Kita semua merestui. Paling kalau kamu ditahan pasti juga akan ngotot karena kamu keturunan panglima perang yang biasa berperang. Kita doakan saja kamu untuk proses penutupan’."
Risma juga menceritakan momen saat jelang penutupan karena dirinya menerima ancaman dan perlawanan.
"Tapi saat itu saya percaya pada keyakinan saya, saya harus lakukan ini, karena kalau saya tahu dan tidak mengerjakan saya harus pertanggungjawabkan nanti kelak di akhirat," ucapnya.
"Bahkan sempat para kepala dinas saya, 2 orang laki-laki menghadap saya. Mungkin karena ancaman begitu keras. Saya tanya ‘Mau apa kamu? Mau meminta saya menunda atau membatalkan?’ Mereka jawab ragu-ragu ‘Iya bu’.”
"Sudah gini saja. Kalian tidak usah bantu aku. Aku yang akan ada di depan sendiri. Saya jawab begitu karena bagi saya kehancuran masa depan anak-anak pertanggungjawaban lebih besar di hadapan Tuhan kelak," sebut Risma.
"Sini pasukanmu saya pimpin sendiri. Pinjemi peralatan kalau untuk menghadapi perlawanan demo."
"Tidak bu. Kalau ibu sudah siap tak takut mati, ya kami siap. Itu kata mereka.”
Waktu penutupan Dolly, kehadirannya sengaja dipakai untuk memancing.
"Jadi Bu Risma ada di sini. Mereka menyerang di sana, bakar-bakar ban. Kemudian ditembak gas air mata, saya muncul dari sisi utara. Setelah itu ada yang melihat. Kemudian mereka ke arah utara, saya berada di Selatan."
"Saya ingin sampaikan, kalau kita punya keyakinan dan itu di jalan Allah, kita tidak perlu takut. Karena pasti Allah melindungi kita kalau di jalan kebenaran," kata Risma mengenai penutupan Dolly satu dasawarsa lalu.
Risma menceritakan usai penutupan Dolly, membuat program memang sesuai keinginan warga.
"Sesuai keinginan mereka. Passion mereka. Ada yang di bidang batik. Ada membuat sablon, sandal, makanan menjahit dan sebagainya," sebutnya.
Gus Firjaun pu nmengakui dirinya kaget mendengar bahwa Risma masih ada kaitan dengan KH Hasyim Asyari dan menyatakan apresiasi atas keberanian Risma.
Baca juga: Sekjen PDI Perjuangan Bilang Begini Tentang Risma-Gus Hans Pasca Debat Pilgub Jawa Timur
"Saya baru tahu ini tadi. Beliau memang sangat gigih dalam merebut kemerdekaan. Makanya semangat panglima perang itu mengalir ditubuh beliau maka itu kita respek sama keberanian beliau. Ketegasan menjalankan apa yang diyakini kebenarannya. Sekali melangkah terus melangkah. Ini yang kami respek. Mudah mudahan beliau panjang umur, diberi kesehatan, memberi manfaat bagi umat," pungkas Gus Firjaun.