Fakta-Fakta Pilkada di Puncak Jaya Papua Ricuh, 94 Orang Luka, 40 Rumah Dibakar hingga Situasinya
Proses pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Puncak Jaya, Papua Tengah, diwarnai kericuhan yang mengkibatkan 94 orang luka, Rabu (17/11/2024).
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Pravitri Retno W
"Situasi saat ini di Kabupaten Puncak Jaya berangsur kondusif, Polres Puncak Jaya kini siagakan personel gabungan TNI-Polri untuk mencegah aksi susulan," terangnya.
Diketahui, kerusuhan terjadi di Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, pada Rabu kemarin.
Kejadian bermula ketika salah satu pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati dilaporkan membawa kabur kotak suara pada Rabu pagi.
Kotak suara yang dibawa tersebut, berasal dari Kampung Birak Ambut, Wuyukwi, Pepera, Towogi, dan Wuyuneri.
Aksi tersebut, diduga memicu kemarahan pendukung pasangan calon lainnya, yang berujung pada aksi saling serang.
Baca juga: VIDEO Kericuhan Pilkada di Puncak Jaya Papua Tengah: 40 Rumah Dibakar, 94 Terluka Terkena Panah
Kerusuhan di Distrik Kobakma
Insiden kerusuhan Pilkada juga terjadi di Kampung Gwage, Distrik Kobakma, Kabupaten Mamberamo Tengah, Papua Pegunungan, pada Rabu kemarin.
Kerusuhan tersebut, melibatkan sekelompok orang yang diduga pendukung salah satu pasangan calon.
Akibat kerusuhan ini, Kapolres Mamberamo Tengah AKBP Rahman terluka seusai terkena panah di rahang kanan.
Menurut Kabid Humas Polda Papua, massa pendukung salah satu calon wakil bupati menuding adanya intervensi oleh Penjabat Bupati dalam proses pemungutan suara.
”Atas kejadian tersebut, Kapolres Mamberamo Tengah Ajun Komisaris Besar Rahman terkena panah di bagian rahang pipi kanan dalam kondisi sadar dan dirawat di RSUD Lukas Enembe, Mamberamo Tengah,” kata Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, Kamis (28/11/2024).
"Massa pendukung menuntut agar Pj Bupati tidak berada di lokasi karena dianggap mengintervensi proses pemungutan suara," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Reynas Abdila, Kompas.com)