Tahun Ini 1.238 Warga DKI Terinfeksi HIV/AIDS
Data Komisi Penanggulangan AIDS DKI Jakarta mencatat, 1.238 warga Jakarta positif terinfeksi penyakit HIV/AIDS.
Penulis: Alie Usman
Editor: Juang Naibaho
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tingginya hubungan seksual berisiko tanpa kondom yang dilakukan warga Jakarta mengakibatkan meningkatnya peredaran virus HIV/AIDS di kota metropolitan. Data Komisi Penanggulangan AIDS DKI Jakarta mencatat, sejak awal tahun 2010 ini sebanyak 1.238 warga Jakarta positif terinfeksi penyakit yang paling mematikan di dunia itu.
Berdasarkan jumlah kasus yang terjadi, di Jakarta Pusat tercatat 166 kasus. Jakarta Utara 107 kasus, Jakarta Barat 171 kasus, Jakarta Selatan 127 kasus, Jakarta Timur 265 kasus. Sementara wilayah lainnya di sekitaran Jakarta mencapai 325 kasus. Sebanyak 77 kasus lainnya bahkan tidak diketahui jelas asal usul daerahnya.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nafsiah Mboi mengatakan, tingginya jumlah HIV/AID tahun ini disinyalir akibat meningkatnya hubungan seksual berisiko yang dilakukan tanpa menggunakan kondom sebagai alat pengaman. DKI Jakarta sebagai kota metropolis dan sebagai Ibukota menjadi perhatian KPA lantaran menempati posisi teratas di bawah Jawa Barat dengan selisih yang tidak terlalu banyak dalam hal jumlah kasus HIV/AID.
"Kecenderungan faktor makin tingginya angka HIV/AID saat ini adalah makin tingginya hubungan berisiko tanpa kondom. Sementara dari penyebab lain semisal narkoba suntik justru makin menurun," ujarnya saat dikonfirmasi.
Di DKI Jakarta sendiri, kasus HIV di DKI Jakarta sejak 1987 hingga Agustus 2010, tercatat mencapai 7.018 kasus. Sebanyak 3.424 orang di antaranya terjangkit AIDS, dan sebanyak 3.594 orang lainnya terjangkit HIV. Sementara jumlah orang yang meninggal akibat AIDS tercatat sebanyak 107 orang.
Menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2009, jumlah kasus AIDS yang terjadi di Jakarta tidak bisa lagi dipandang dengan sebelah mata. Bahkan, Jakarta menjadi kota dengan kasus AIDS tertinggi setelah Jawa Barat. Jika kasus AIDS di Jawa Barat menempati posisi tertinggi di Indonesia dengan jumlah 2.888 kasus, jumlah kasus di Jakarta tercatat mencapai 2.781 kasus.(*)