27 Januari Jakarta Banjir Parah Lagi? Ini Penjelasan Staf SBY
Ibukota DKI Jakarta dikabarkan akan kembali terendam banjir parah pada 27 Januari 2013 nanti. Penyebabnya adalah air laut Jakarta pasang dan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Ibukota DKI Jakarta dikabarkan akan kembali terendam banjir parah pada 27 Januari 2013 nanti. Penyebabnya adalah air laut Jakarta pasang dan sungai Ciliwung yang mengalir ke Jakarta tidak bisa terbuang ke laut.
Berikut penjelasan Staf Khusus Presiden Bidang Bansos dan Bencana Andi Arief melalui surat elektronik kepada Tribunnews.com, Kamis (24/1/2013):
1. Tinggi air pada pasang tertinggi dan surut terendah di Muara Karang, Muara Angke, Pantai Indah Kapuk, Pantai Mutiara, Pasar Ikan, Muara Baru, Ancol, Tg Priok dan Cilincing bedanya 1 meter.
2. Perlu dibedakan arti tergenang dan terbenam. Daerah-daerah yang akan tergenang -sekali lagi, tergenang, bukan tenggelam -adalah daerah di BAGIAN UTARA Jakarta yang mengalami penurunan tanah, "land subsidence", dengan elevasi 1 s.d. 2 meter DPL (Diatas Permukaan Laut).
3. Daerah-daerah dengan ketinggian tanah lebih dari 5 m DPL di daerah Monas, Menteng, Tanah Abang, Senen, Cempaka tidak akan terpengaruh oleh efek air sungai yang berbalik akibat air pasang.
4. Hukum alam: Air akan selalu mengalir ke tempat yang lebih rendah. Dalam 1 hari di teluk Jakarta ada air pasang selama 12 jam dan air surut selama 12 jam. Apabila air luapan dari hulu sungai terhalang oleh air pasang selama 12 jam, setelah 12 jam air akan surut dan mengalirkan air luapan dari hulu. Keterangan Firdaus Ali dari UI, bahwa "air didarat sekecil apapun tak akan bisa mengalir ke lautan" adalah tidak benar.
5. Kita perlu bekerja keras membersihkan saluran-saluran pengurasan air untuk mengurangi besarnya luapan hujan.
6. Bagi warga yang tinggal disekitar Kanal Banjir Barat, Cengkareng Drain dapat ikut berkontribusi membantu dinas Pekerjaan Umum menyampaikan perubahan-perubahan yang terjadi pada turap-turap beton dinding Kanal. Penurunan atau kerusakan turap akan menyebabkan runtuhnya kanal "breaching" dan menyebabkan banjir menggenangi pemukiman.
Mari kita hadapi semua ini dengan empati, solidaritas dan gotong royong.