Bentuk Perlawanan Normalisasi Waduk Pluit Berupa Spanduk
Spanduk-spanduk bertuliskan penentangan normalisasi waduk masih banyak terpasang.
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com, Jakarta — Suasana memanas di bantaran Waduk Pluit, Muara Baru, Jakarta Utara, sudah mereda. Namun, spanduk-spanduk bertuliskan penentangan normalisasi waduk masih banyak terpasang.
Muhammad Ali, warga RT 19 RW 17, Muara Baru, menuturkan, spanduk tersebut memang sengaja dipasangkan sebagai bentuk antisipasi jika sewaktu-waktu pemerintah melakukan pembongkaran rumah warga tanpa ada sosialisasi terlebih dahulu.
"Sengaja kami pasangkan. Ini sebagai bentuk perlawanan jika ada yang semena-mena terhadap warga," kata Ali di kediamannya, Kamis (23/5/2013).
Ali menuturkan, spanduk ini akan diturunkan sampai pemerintah menghentikan pembongkaran terhadap bangunan-bangunan di bantaran Waduk Pluit.
Setelah membongkar empat bangunan yang berdiri di pinggir waduk, rencananya pemerintah akan membongkar beberapa rumah-rumah warga yang berada di Jalan Kebun Tebu, Pluit, Jakarta Utara. Akan tetapi, belum diketahui kapan pembongkaran tersebut akan dilakukan.
"Ada yang bilang tahun depan, ada yang bilang dua tahun lagi. Pokoknya selama belum ada SK-nya, kami akan bertahan," ujar Ali.
Spanduk-spanduk tersebut terpampang jelas ketika akan memasuki salah satu gang selebar tiga meter di bantaran Waduk Pluit. Spanduk itu dipasangkan dengan diikat tali dan dikaitkan di pohon atau juga tiang listrik.
Sebelumnya, spanduk-spanduk seperti itu sudah ada di bangunan bekas penyewaan alat-alat berat yang digunakan sebagai posko warga. Spanduk itu sudah sempat ditertibkan oleh petugas Satpol PP yang berjaga di lokasi, tetapi baru sekitar 15 menit dilepas, spanduk serupa sudah terpampang kembali di dinding-dinding bangunan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.