Ahok Nilai Kecelakaan JLNT Karena Kesalahan Pengendara Motor
Ahok menilai kecelakaan di JLNT Casablanca dari Kp Melayu menuju Tn Abang karena salah si pengendara motor
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nicolas Timothy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menganggap insiden kecelakaan di Jalan Layang Non Tol (JLNT) jalur Kampung Melayu - Tanah Abang, Jakarta Selatan karena kesalahan si pengendara motor itu sendiri.
"Enggak boleh motor kan? Makanya saya bilang jangan masuk, kamu jatuh, mati," ujar Basuki atau akrab disapa Ahok di Balai Kota, Jakarta, Selasa (28/1/2014).
Padahal, Ahok mengatakan, sebelum masuk JLNT Kampung Melayu - Tanah Abang sudah ada rambu peringatan bahwa kendaraan roda dua dilarang masuk.
"Semua bilang enggak boleh motor lewat jalan layang, sudah segede gitu tulisan forbidden dia tahu kok. Ngelawan arah lagi. Di Jakarta yang ngelawan arah itu banyak lagi," ucap Ahok.
Agar kejadian serupa tidak terulang, perlu adanya penjagaan di jalur masuk JLNT di dua sisi. Namun, menurut Ahok hal tersebut sia-sia untuk dilakukan.
"Ya masa mau 24 jam ditungguin? Ditungguin juga tetap masuk orang, karena Dinas Perhubungan enggak bisa nilang," ucap mantan Bupati Belitung Timur ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, Seorang perempuan bernama Wiwin terpental dari atas Jalan Layan Non Tol (JLNT) Kampung Melayu arah Tanah Abang setinggi sekitar 15 meter, setelah ia dan suaminya yang mengendarai sepedamotor Honda Beat ditabrak sedan Honda City, Senin (27/01/2014).
Ali salah seorang saksi kepada wartawan mengatakan bahwa banyak sepedamotor dari arah Kampung Melayu yang berbalik arah karena menyaksikan di ujung JLNT itu ada sejumlah polisi yang menggelar razia. Pengendara yang berbalik arah itu termasuk Wiwin dan suaminya yang bernama Faisal.
"Banyak motor yang melawan arah karena takut ada razia," katanya.
Tepat di depan ITC Kuningan, kendaraan yang ditumpangi pasangan suami-istri itu ditabrak mobil yang dikendarai oleh Tommy. Alhasil Wiwin terpental hingga jatuh. Adapun Faisal terkapar di lokasi.
Hambali seorang petugas keamanan ITC Kuningan kepada wartawan mengatakan ia sempat menyaksikan korban terpental dari atas JLNT lalu menyangkut di sebuah pohon dan jatuh di trotoar di tengah Jalan Prof.Dr.Satrio.
"Saya sempat dengar suara tabrakan, lalu korban jatuh sampai ke bawah," ujarnya.
Wiwin yang diketahui tengah mengandung itu tewas seketika di lokasi. Helm berwarna putih yang ia kenakan pecah. Jenazah Wiwin kemudian dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Sementara Faisal yang diketahui masih dalam keadaan sadar dibawa ke Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo.