Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BNN Bekuk Dua Perempuan Korban Cinta Napi Narkoba

Badan Narkotika Nasional (BNN) membekuk dua perempuan yakni Juliana dan Alma Noviani Chaniago, yang merupakan kurir narkoba

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in BNN Bekuk Dua Perempuan Korban Cinta Napi Narkoba
Warta Kota/Nur Ichsan
Humas BNN, Sumirat 

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Badan Narkotika Nasional (BNN) membekuk dua perempuan yakni Juliana dan Alma Noviani Chaniago, yang merupakan kurir narkoba jenis sabu dan heroin.

Kedua perempuan ini dikendalikan oleh Henry Albert warga negara Nigeria yang merupakan narapidana kasus narkoba yang mendekam di Lapas Karawang, Jawa Barat.

Dengan dalih cinta dan asmara, Henry berhasil membuat kedua perempuan asal Indonesia itu menjadi kurir narkoba selama beberapa tahun terakhir.

Kabag Humas dan Dokumentasi BNN, Sumirat Dwiyanto menuturkan Alma dibekuk tim BNN, pada Rabu 16 april 2014 di depan Seven Eleven di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat. Dari tangan Alma, petugas menyita 1.214,7 gram sabu.

Menurut pengakuan Al, ia mengenal Henry setelah sempat berkencan melalui situs media sosial.
Setelah bertemu, Al curhat masalah rumah tangga dan kesulitan biaya hidup.

"Pada saat itu, Henry menawarkan uang sebesar Rp 32 juta untuk pembayaran sewa rumah selama satu tahun. Sejak saat itulah Al dikendalikan Henry untuk menjadi kurir," kata Sumirat, Kamis (22/5/2014).

Berdasarkan pengembangan katanya, Al pernah beberapa kali melakukan transaksi narkoba dan salah satunya bertransaksi dengan seorang kurir lainnya yang juga perempuan yakni Juliana.

Berita Rekomendasi

Petugas melakukan penyelidikan yang lebih mendalam dan akhirnya berhasil meringkus Juliana, pada Senin (21/4/2014), di depan pintu masuk Apartemen Sudirman Park dengan barang bukti heroin seberat 4067,1 gram atau 4 kg.

"Petugas selanjutnya melakukan penggeledahan di tempat tinggal Jul di daerah Kramat Lontar. Di sana petugas berhasil menyita sabu seberat 2.386,90 gram," ujarnya.

Sebelum ditangkap, kata Sumirat Juliana terakhir kali bertransaksi setelah mendapat perintah dari Henry untuk mengambil sabu di Tamini Square Jakarta Timur.

Pada saat di lokasi, ia mengatur janji untuk melakukan transaksi. Sekitar pukul 8 malam, Jul dihubungi oleh nomor tak dikenal untuk segera masuk ke sebuah mobil dengan ciri-ciri tertentu.
Tak lama berselang, Jul masuk dan diserahi satu buah tas ransel berwarna cokelat.

Dari keterangan Jul, orang yang menyerahkan barang tersebut adalah pria Pakistan. Setelah itu barang ia bawa ke tempat tinggalnya di Apartemen Sudirman Park.


Dari pengakuan Juliana, kata Sumirat, ia nekat menjadi kurir narkoba bukan karena motivasi uang.

"Karena ia sendiri berasal dari keluarga berkecukupan. Jul nekat menjadi kurir karena dorongan cinta dari Henry," kata Sumirat.(bum)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas