Pangdam Jaya: Sipil yang Ditertibkan dari Komplek Batalion Siliwangi Dapat Kontrakan Gratis
Sipil yang tinggal di Komplek Batalyon Siliwangi, Jalan Jambul Lama RW 10, Kramat Jati, Jakarta Timur, akan mendapatkan kontrakan sebulan gratis
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pangdam Jaya Jayakarta Mayor Jenderal Agus Sutomo mengatakan, bagi warga sipil yang tinggal di Komplek Batalyon Siliwangi, Jalan Jambul Lama RW 10, Kramat Jati, Jakarta Timur, akan mendapatkan kontrakan gratis selama satu bulan.
"Anggota saya siap berkoordinasi, setiap Kepala Keluarga (KK) akan kami bantu dengan 15 anggota. Kami juga menyiapkan satu unit truk dan mobil kecil, setelah semua barangnya di-packing lalu kami bawa ke rumah kontrakan yang sudah kami bayar untuk satu bulan kedepan," kata Agus yang ditemui di acara Rapim TNI di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (8/1/2015).
Menurutnya, hingga hari ini ada 14 KK yang dibawa keluar. Meskipun awalnya mereka melakukan perlawan, Agus berharap pengosongan rampung sore ini.
"Awalnya mereka keras, setelah negosiasi mereka sadar dan mudah-mudahan nanti sore sudah selesai," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, proses penertiban lahan di Komplek Batalyon Siliwangi, Jalan Jambul Lama RW 10, Kramat Jati, Jakarta Timur, sempat berakhir ricuh.
Puluhan warga sempat mempertahankan lahan mereka. Namun, karena kalah jumlah akhirnya mereka pasrah. Ribuan anggota TNI mulai memasuki pemukiman warga sekira pukul 08.00. Ratusan warga yang bertahan di pintu masuk sejak pukul 06.00 tersebut, membakar ban di tengah jalan. Pasukan diturunkan, api dari ban yang dibakar itu, langsung dipadamkan oleh satu unit water canon.
Kemudian, pasukan pun merangsek masuk ke dalam komplek. Warga mencoba mempertahankannya. Aksi dorong mendorong pun terjadi. Namun, karena kalah jumlah, akhirnya warga terdorong masuk.
Sementara, pasukan lainnya, juga masuk ke pemukiman, dari beberapa gang akses ke komplek tersebut. Warga pun terkepung. Akhirnya mereka pasrah.
Seluruh pasukan langsung memindahkan barang-barang milik warga. Kemudian dipindahkan ke truk-truk TNI yang telah disiapkan.
Tampak isak tangis warga mewarnai penertiban tersebut. Namun mereka kini tak lagi berkutik, setelah berhari-hari, mempertahankan lahannya.