Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahok Ingin Kebijakan Jalan Berbayar Direalisasikan Tahun Ini

"Saya ingin tahun ini harus sudah jalan ERP. Paling lambat akhir tahun. Pokoknya 2015 harus berjalan di dua koridor, Thamrin-Sudirman dan Kuningan,"

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Y Gustaman
zoom-in Ahok Ingin Kebijakan Jalan Berbayar Direalisasikan Tahun Ini
Warta Kota/Alex Suban
Gerbang jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP) sudah terpasang di jalur lambat, dekat Bundaran Senayan, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (4/7/2014). Gerbang ERP ini akan terintegrasi dengan On Board Unit (OBU) yang terpasang di mobil. Saat mobil melintasi gerbang, saldo yang ada di OBU ini akan langsung terpotong. (Warta Kota/alex suban) 

Laporan wartawan tribunnews.com : Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menginginkan program sistem jalan berbayar atau electronik road pricing bisa secepatnya direalisasikan tahun ini.

"ERP saya putuskan biar cepat, harus segera lelang. Saya perintahkan supaya semua unit cepat, siapkan. Saya ingin tahun ini harus sudah jalan ERP. Paling lambat akhir tahun. Pokoknya 2015 harus berjalan di dua koridor, Thamrin-Sudirman dan Kuningan," ungkap Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (16/2/2015).

Ia tidak mempermasalahkan belum adanya peraturan daerah yang mengatur pajak jalan berbayar tersebut. Dengan adanya Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), pelaksanaan ERP bisa dilakukan seperti penerapan parkir meter yang dikelola Unit Pelayanan Parkir dengan sistem bagi hasil.

"Anggap saja kayak parkir, kita lelang bisa 30 persen 70 persen, siapa yang berani kasih 40 persen 60 persen? Kayak model parkir meter saja begitu, sehingga dia yang pegang," katanya.

Untuk pengadaan infrastruktur ERP tidak bisa asal tunjuk. Bahkan PT Jakarta Propertindo milik Pemprov DKI tetap harus mengikuti lelang dengan perusahaan lain. Sudah dua perusahaan ikut uji coba ERP di antaranya Kapsch dari Swedia dan Q-Free dari Norwegia.

"Kalau mereka lama, kita lagi mau mencari format buat menunjuk Jakpro. Tapi ada Jakpro masuk saya ketolong. Jadi saya tahu hitungannya. Berapa sih kalau masuk bisnis ini untungnya. Kita mesti bikin lelang berapa tahun," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Ahok ingin bulan depan sudah diumumkan lelangnya. Sebelumnya ia ingin PT Jakpro ditunjuk sebagai pemegang ERP, tapi tidak bisa karena belum ada dasar hukumnya. Sehingga PT Jakpro harus ikut tender seperti perusahaan lainnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas