Hary Tanoesoedibjo Bantu 78 Mobil Ambulan ke Daerah
Total 78 ambulan diserahkan pria yang akrab disapa HT untuk kemudian diperbantukan ke 78 daerah pemilihan (dapil) se-Indonesia.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Robertus Rimawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Partai Perindo semakin gencar melakukan aksi sosial guna meraih simpati masyarakat.
Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo memberikan bantuan ambulan yang didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Total 78 ambulan diserahkan pria yang akrab disapa HT untuk kemudian diperbantukan ke 78 daerah pemilihan (dapil) se-Indonesia.
"Partai Perindo sangat berkomitmen pada pelayanan masyarakat. Salah satu bentuk pelayanan itu dalam bentuk menyediakan ambulan bagi yang membutuhkan."
"Kami berikan satu ambulan untuk setiap dapil. Jadi ada 78 ambulan untuk dipergunakan untuk kebutuhan masyarakat di daerahnya masing-masing," kata Hary di Jakarta, Jumat (20/11/2015).
Hary menuturkan, bantuan berupa ambulan sangat efektif dan mengena sasaran bagi masyarakat ekonomi lemah.
Ia mengatakan, banyak masyarakat yang sudah sakit parah namun karena tidak ada kendaraan akhirnya tidak tertolong karena kesulitan untuk pergi ke rumah sakit.
"Kami selalu berpikir bagaimana Perindo bisa betul-betul berdampak positif dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat."
"Kalau ambulan ini bermanfaat, mungkin akan terus kami tambah jumlahnya," tuturnya.
Masih kata Hary, bantuan-bantuan kemasyarakatan akan terus ditingkatkan Partai Perindo dengan program-program yang berbeda.
Sebagai contoh, Partai Perindo masih terus aktif menggelar workshop atau pelatihan bagi pengusaha kecil dan mikro.
Mereka dilatih dan diberi keterampilan sehingga mampu membuka usaha dan menjadi entrepreneur.
Menurut Hary, faktor kesenjangan ekonomi yang tinggi sangat menghambat masyarakat ekonomi lemah untuk mampu berkembang dan menjadi sejahtera.
Oleh karena itu, kata Hary, Partai Perindo lebih fokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin dan mengatasi persoalan kesenjangan ekonomi.
"Kami selalu memikirkan cara-cara untuk membantu masyarakat kecil. Mereka (pengusaha) yang sudah mapan, ya sudah bisa jalan sendiri."
"Tapi yang belum mapan ini yang jumlahnya justru sangat banyak di Indonesia dan inilah yang perlu kita urusi," tandasnya.(*)