TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Ribuan personel gabungan yang terdiri atas Kepolisian, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) menggelar Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) di kawasan yang dikenal marak praktik proatitusi dan premanisme di Kalijodo, Jalan Kepanduan II RT 05, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (20/2/2016).

Kepala Biro Operasi (Karops) Polda Metro Jaya, Kombes Martuani S mengatakan pihaknya menemukan berbagai jenis senjata tajam rata-rata disembunyikan di bawah bangku pengunjung kafe.

"Ada sekitar 402 anak panah yang kami temukan. Bahkan ada pedang, parang, celurit, banyak lah pokoknya. Kebanyakan disembunyikan di sebuah ruangan tersebunyi di kafe Intan dan berbagai kafe lainnya. Bahkan kita temukan (Sajam) rata-rata di bawah bangku pengunjung kafe," terang Martuani.

Diakuinya kembali, ratusan anak panah yang ditemukan pihaknya belum diketahui ada kandungan racun atau atau tidak.

Pasalnya, diduga pemilik kafe dan beberapa preman Kalijodo sudah mempersiapkan anak-anak panah beserta karet katapelnya untuk melawan aparat keamanan dalam operasi tersebut.

"Ada dugaan warga atau pemilik senjata ini dipersiapkan sejak awal untuk melawan aparat saat penertiban mendatang itu berlangsung. Diduga anak panah ini beracun atau tidak, masih kami selidiki dan kita tes. Hal-hal ditemukan anak panah ini, jujur saja sesuatu hal yang sangat tidak normal. Kenapa bisa ada senjata seperti ini," jelasnya.

Penulis: Panji Baskhara Ramadhan