Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perebutan Kursi REPDEM 1 Diprediksi Sengit

Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) REPDEM yang berlangsung sejak 13 sd 15 Mei di Wisma Griya Sabha, Bogor, Jawa Barat telah usai.

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Perebutan Kursi REPDEM 1 Diprediksi Sengit
ist
Wanto Sugito (podium) saat meyampaikan laporan pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) REPDEM di Wisma Griya Sabha, Bogor, Jawa Barat. 

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Relawan Perjuangan Demokrasi (REPDEM) yang berlangsung sejak 13 sd 15 Mei di Wisma Griya Sabha, Bogor, Jawa Barat telah usai.

Salah satu agenda utama yang dibahas di Rapimnas adalah menyelenggarakan Kongres atau Forum Musyawarah Mufakat yang belum ditetapkan namanya.

Meski belum dipastikan jadwalnya, forum musyawarah tertinggi organisasi tersebut bakal digelar waktu dekat dan kemungkinan setelah Lebaran. Ajang suksesi dan perubahan kepemimpinan organisasi sayap PDI Perjuangan berbasis aktivis pergerakan lintas organisasi ini diprediksi bakal sengit.

Ketua DPN Repdem yang juga Ketua Panitia Rapimnas, Wanto Sugito mengatakan, hasil Rapimnas akan dikomunikasikan dulu ke DPP PDI Perjuangan sebagai induk perjuangan politik kepartaian. Saat ditanya soal persiapan dirinya menuju perebutan REPDEM 1, pria aktivis 98 yang akrab disapa bung Klutuk itu malah tertawa.

"Ada ada saja sudah bertanya REPDEM 1, hingga saat ini Ketum Repdem masih bung Masinton Pasaribu sahabat saya. Kan nanti diusulkan namanya oleh daerah dulu, nah daerah ada gak yang mau usulkan nama saya. Kalau gak ada, mau diapakan ha ha ha. Keputusan akhir kan DPP PDI Perjuangan yang menentukan siapa Ketum, Sekjen dan Bendahara Repdem selanjutnya. Kalau daerah kembali mengusulkan nama bung Masinton sahabat saya, dan DPP juga memutuskannya kembali menjadi Ketum Repdem, sebagai kader Repdem ya harus patuh. Jadi ingat itu, nggak ada yang memanas, " urai Wanto Sugito sekaligus menegaskan hidup hanya sekali, maka dirinya berjanji berpartai sekali yakni PDI Perjuangan, bersayap partai hanya sekali yakni REPDEM.

“Lagi pula, berkali kali saya tegaskan bahwa sebagai organisasi sayap, maka kita menganut demokrasi terpimpin siap mengikuti dan menjalankan tugas DPP PDI Perjuangan. DPP PDI Perjuangan yang akan memutuskan Ketum, Sekjen dan Bendum REPDEM. Nanti DPD Repdem silahkan mengusulkan nama calon pimpinan REPDEM masa depan pada forum musyawarah nanti. Itu yang saya tahu hasil diskusi dengan sejumlah elit DPP Partai,” paparnya.

Yang terpenting, lanjut Wanto, kader Repdem di seluruh Indonesia jangan terpecah belah harus serius dengan komitmen perjuangannya soal penataan organisasi yang belakangan compang-camping.

BERITA TERKAIT

Seperti diketahui, Rapimnas REPDEM telah diselenggarakan dengan tema Menegakkan Komitmen Perjuangan Organisasi Sayap Partai untuk Kemenangan Idiologi dan Politik Partai di Wisma DPR RI berlangsung 13-15 Mei 2016.

Selain membahas rekomendasi agenda Munas, Rapimnas kali ini juga membahas rekomendasi dan strategi konsolidasi organisasi, diantaranya menyiapkan langkah menghadapi Pilkada 2017 guna membantu kemenangan partai.

Dalam rapat Pleno hasil rapat komisi Sabtu (14/5) malam, disepakati beberapa poin keputusan. Diantaranya berperan aktif menjalankan misi struktur partai, ikut mensukseskan program pemerintah dan membentuk posko di daerah-derah untuk mendukung partai memenangi PIlkada serentak 2017.

Istilah Munas atau Kongres sempat menjadi salah satu pembahasan alot peserta Rapimnas. Sebab, forum tertinggi organisasi itu dalam AD/ART REPDEM sebenarnya adalah Kongres.

Namun, istilah Kongres sepertinya akan diubah menyusul adanya keingingan dari DPP PDI Perjuangan agar istilah Kongres hanya digunakan oleh partai saja, sementara semua organisasi sayap partai menggunakan istilah Munas atau istilah lainnya.

Karena arahan pengurus DPP sendiri belum tertuang dalam AD/ART atau peraturan partai yang mengikat semua organisasi sayap, Rapimnas REPDEM menyerahkan sepenuhnya hal itu kepada DPN untuk menyesuaikan dan berkoordinasi dengan partai.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas