Ini Videonya, Penjelasan Rinci Teman Ahok Sistem Kerja Pengumpulan KTP Patahkan Tudingan Mantan
Setelah dituding curang, Teman Ahok beberkan bagaimana proses pengumpulan KTP hingga verifikasinya, rinci dalam video ini, Kamis (23/6/2016).
Penulis: Robertus Rimawan
TRIBUNNEWS.COM - Setelah dituding curang, Teman Ahok beberkan bagaimana proses pengumpulan KTP hingga verifikasinya, rinci dalam video ini, Kamis (23/6/2016).
Seorang pendiri Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas dalam konferensi pers menjelaskan bagaimana proses pengumpulan KTP Teman Ahok.
Seperti dalam tayangan video konferensi pers yang diunggah di kanal YouTube Teman Ahok, Rabu (22/6/2016) Amalia menjelaskan secara detail.
Durasi video dalam kanal tersebut ada sekitar 50 menit, Tribunnews.com mengambil cuplikan video sekitar 7 menit penjelasan soal pengumpulan KTP.
Richard Sukarno bersama beberapa rekan sebelumnya menuding kalau Teman Ahok melakukan kecurangan dalam pengumpulan KTP.
Ia yang merupakan mantan penanggungjawab posko mengaku pernah melakukan hal tersebut yakni mengumpulkan KTP fiktif, barter KTP, serta menghubungi oknum kelurahan untuk meminta KTP.
Tudingan-tudingan tersebut kemudian diklarifikasi oleh Teman Ahok.
Teman Ahok mengakui kalau mister R (demikian Teman Ahok menyebut Richard Sukarno dalam jumpa pers tersebut) memang pernah masuk dalam tim Teman Ahok, namun selanjutnya Richard Sukarno dipecat karena terbukti memalsukan data KTP yang dikumpulkan.
Amalia menjelaskan bahwa Teman Ahok memiliki sistem yang meminimalisir terjadinya KTP-KTP fiktif atau KTP bermasalah hingga nantinya menjadi batu sandungan untuk pencalonan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada DKI Jakarta.
Mulai dari pengumpul KTP memiliki tugas, lalau tiap posko memiliki kode tertentu juga kurir yang mengirimkan hingga catatan penanggungjawab posko yang nanti kemudian diverifikasi data-data yang dikumpulkan.
Amalia menegaskan sebanyak satu juta KTP yang dikumpulkan tak termasuk KTP-KTP bermasalah yang diklaim Richard Sukarno dan teman-temannya.
KTP yang masuk kemudian dilihat satu persatu, bagaimana tanda tangan antara KTP dan formulirnya.
Setelah terlihat kalau ada kejanggalan lalu dicek nomor teleponnya lalu dihubungi.
Amalia menjelaskan setelah dilakukan proses seleksi seperti mencocokkan tanda tangan, ada nomor telepon atau tidak lalu proses kedua menelepon si pemberi dukungan.