Ahli IT: Rekaman CCTV Cafe Olivier Tak Ada yang Diedit
Jaksa lantas bertanya, kenapa sampling yang diambil hanya potongan frame saat Jessica masuk ke Cafe Olivier.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pakar informasi dan teknologi (IT) Christoper Rianto, menganalisa hasil kamera CCTV yang merekam kegiatan terdakwa Jessica Kumala Wongso di Cafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta.
Saat dihadirkan sebagai saksi ahli di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rianto membahas sejumlah metode yang digunakan untuk melihat sebuah video asli atau mendapat sentuhan editor.
"Saya menganalisa jumlah frame (gambar) di video, itu cocok dengan durasi yang ada di video sehingga saya sebutkan frame-frame yang ada di video ini sesuai," kata Rianto.
Dirinya lantas memunculkan perbedaan sebuah gambar yang dimasukan objek gambar lain.
Ada perbedaan jelas saat foto tersebut dirubah menjadi hitam putih.
"Kalau di video CCTV ini Tidak ditemukan suatu perubahan warna yang berbeda," katanya.
Jaksa lantas bertanya, kenapa sampling yang diambil hanya potongan frame saat Jessica masuk ke Cafe Olivier.
Menurut Rianto, dirinya sengaja mengambil random sampling dalam menganalisa seluruh gambar.
Direktur PT Sistemindo Teknotama Mandiri ini memastikan seluruh gambar bisa dipertanggungjawabkan.
"Metode video forensik yang saya mengambil sampling beberapa posisi video frame. Yang saya analisa, jumlahnya ratusan ribu, bahkan jutaan frame, saya harus pakai metode sampling," katanya.
Rianto menjelaskan, kopian hasil rekaman yang didapat dari penyidik sebanyak 13 file.
Dirinya melihat satu-persatu dan membuat tampilan presentasi untuk menunjukan lebih jelas di muka persidangan.
"Saya teliti satu-satu. Beberapa CCTV saya satukan hasilnya, untuk menunjukan rangkaian dan pergerakan," katanya.