Koalisi Besar-Kecil Tidak Berpengaruh dalam Pilkada
Menurut Martin, hal seperti itu sudah berkali-kali terjadi dalam pemilihan.
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai NasDem, Martin Manurung, menilai upaya tujuh partai politik menjalin koalisi besar demi menandingi Ahok dalam Pilkada DKI 2017 tidaklah efektif.
Pasalnya, Pilkada maupun Pilpres merupakan pemilihan orang atau figur, bukan pemilihan Partai seperti Pemilu Legislatif.
"Kita baru saja melihat pada Pemilihan Presiden, ketika Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang hanya berisi NasDem, PDIP, PKB dan Hanura yang mengusung Jokowi-JK, ternyata berhasil menggulung Koalisi Merah Putih (KMP) yang mengusung Prabowo-Hatta walaupun berisi enam Parpol," kata Martin saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (10/8/2016).
Menurut Martin, hal seperti itu sudah berkali-kali terjadi dalam pemilihan.
Pada Pilpres sebelumnya pun, koalisi besar yang dinamakan Koalisi Kebangsaan yang mengusung Megawati pernah dikalahkan oleh koalisi kecil yang mengusung SBY.
"Seharusnya, partai-partai politik sudah cukup belajar soal koalisi-koalisi ini. Bukan soal besar-kecilnya koalisi, tetapi ini soal pilihan rakyat pada figur yang diusung," kata Martin yang juga menjabat Ketua Umum Garda Pemuda NasDem itu.
"Kalau Parpol belum belajar dan sadar juga soal koalisi-koalisi ini, menurut saya kebangetan ya. Ini memang tandanya partai-partai politik masih bebal mendengar aspirasi masyarakat. Semakin jelas bahwa Parpol perlu melakukan koreksi diri," ujarnya.