Diterpa Kabar Penggunaan Bahan Makanan Kadaluarsa, Pengunjung Cuek Saja Makan di Marugame Udon
"Kalau memang bertahun-tahun pakai bahan kedaluwarsa, buktinya gak ngaruh kok sampai sekarang."
Penulis: Yurike Budiman
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain Pizza Hut, restoran masakan Jepang, Marugame Udon, juga terkena isu penggunaan bahan makanan kedaluwarsa.
Meski begitu, beberapa konsumen masih terlihat cuek saja menikmati udon di restoran ini seperti terlihat di outlet Marugame Mal Artha Gading, Jakarta Utara.
Seperti dituturkan Calvin (29), pelanggan Marugame Udon. Dia menilai kabar penggunaan bahan makanan kadaluarsa di restotan ini tak mempengaruhi minatnya menikmati udon di restoran ini.
"Saya baik-baik saja makan udon sini. Kalau memang bertahun-tahun pakai bahan kedaluwarsa, buktinya gak ngaruh kok sampai sekarang," tutur karyawan bank swasta tersebut yang datang bersama dua rekannya saat makan siang, Senin (5/9/2016).
Tanggapan senada juga diungkapkan Mei-Mei (32). Sambil menyantap tempura dan udon yang dipesannya, Mei-Mei menjelaskan dirinya tak peduli dengan isu yang tengah beredar.
"Lah, ini pakai bahan kedaluwarsa saja enak, gimana enggak ya?" ujarnya disusul dengan tawa kecil.
Pantauan Tribunnews.com, outlet Marugame tak beda jauh dengan Pizza Hut. Masih terlihat beberapa pengunjung mal makan di Marugame, meski tidak terlalu ramai.
Seperti dikutip Tempo.co, restoran waralaba Pizza Hut, Pizza Hut Delivery (PHD), dan Marugame Udon diduga pernah menggunakan bahan pangan kedaluwarsa.
Dalam dokumen yang diperoleh Tempo dan BBC Indonesia, tertulis puluhan paket bahan makanan yang dipakai ketiganya.
Paket itu terbagi ke dalam belasan jenis bahan. Salah satu bahan itu adalah bonito powder atau tepung bonito yang digunakan untuk perasa ikan.
Ada 12 paket tepung bonito yang masa simpannya ditambah melewati tanggal kedaluwarsa.