Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gelgel: Dr Budiawan Ahli Menjelaskan Keracunan Lingkungan, Tapi Tidak Untuk Kasus Mirna

Gelgel juga mengkritisi kesimpulan Budiawan soal 7.500 mg sianida menimbulkan pH 11,5 di dalam gelas dan pH 5 di dalam lambung Mirna.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Gelgel: Dr Budiawan Ahli Menjelaskan Keracunan Lingkungan, Tapi Tidak Untuk Kasus Mirna
KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO
Saksi dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Dr rer nat (Doktor Ilmu Sains) Budiawan, saat bersaksi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (14/9/2016). Budiawan adalah ahli toksikologi kimia yang dihadirkan pihak Jessica Kumala Wongso sebagai saksi meringankan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Patologi Forensik Universitas Udayana, I Made Agus Gelgel Wirasuta membantah pernyataan ahli forensik kimia Universitas Indonesia, Budiawan terkait dampak sianida bagi penciumnya.

Dalam persidangan, Budiawan menyebutkan bahwa 7.500 mg/liter sianida, jika dihidangkan di tempat terbuka, akan menguap hingga menyebabkan orang sekitar teler dan kolaps.

"Katanya kalau konsentrasi 7.500 mg/liter pasti menyebabkan reaksi pada orang sekitar. Saya juga menjalani simulasi, saya suruh cium orang lain, tidak mati dan tidak teler. Kenapa? Karena dingin," kata Gelgel saat dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (14/9/201/).

Menurutnya, karena sianida larut dalam es yang diperkirakan suhunya di bawah 14 derajat, membuat sianida tidak menguap secara sempurna.

"Itu penguapannya terhambat dan tidak tercium sianidanya. Itu sudah dibuktikan, panelis tidak ada bau, mereka mengaku tidak bau," katanya.

Namun, pada simulasi kedua, jika 7.500 sianida dicampurkan dengan air panas, penguapan sianida berlangsung cepat dan membuat panelis ke luar ruangan.‎

"Kalau air panas, muka saya merah, pusing. Panelis juga demikian," kata Gelgel.

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa disiplin ilmu Budiawan tidak relevan membuat kesimpulan mengenai kematian yang diakibatkan oleh racun.

Pasalnya, Budiawan hanya berbicara mengenai teori kimia lingkungan. Sedangkan kasus ini, merupakan ranah toksikolog forensik.

"Dia back groundnya kimia lingkungan. Beliau juga menjawab, tidak pernah bekerja di bawah kedokteran forensik. Dia (Budiawan) sangat expert menjelaskan masalah keracunan dalam lingkungan. Tapi kalau penyebab kematian karena racun, dia tidak. Saya sudah kuliah di Jerman empat tahun, dihadapkan berbagai macam kasus," katanya.

Bahkan, Gelgel juga mengkritisi kesimpulan Budiawan soal 7.500 mg/liter sianida pasti akan menimbulkan pH 11,5 di dalam gelas dan pH 5 di dalam lambung Mirna.

"Itu berdasarkan hitungan dia. Saya menggunakan screening mesin yang canggih di Labfor Forensik Mabes Polri. Ukuran dari labfor itu pH 13. Nah pH 13 itu sangat korosif. Saya juga banyak menemukan kasus pH 13 kalau sianida dilarutkan dalam air dingin," kata Gelgel.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas