Ahli Konstruksi: JPO Pasar Minggu Roboh Bukan karena Angin
JPO Pasar Minggu, Jakarta, ambruk di tengah-tengah guyuran hujan dan terpaan angin kencang, Sabtu (24/9/2016).
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jembatan penyeberangan orang (JPO) Pasar Minggu, Jakarta, ambruk di tengah-tengah guyuran hujan dan terpaan angin kencang, Sabtu (24/9/2016).
Belum ada keterangan resmi tentang penyebab runtuhnya jembatan ini, namun diduga malkonstruksi atau ada kesalahan konsruksi yang tidak sesuai dengan desainnya.
"Suatu bangunan yang memenuhi syarat harus dirancang terhadap pengaruh angin juga. Jadi tidak ada alasan roboh karena angin kencang," ujar Ketua Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) Davy Sukamta kepada Kompas.com, Sabtu (24/9/2016).
Dalam penelusuran Kompas.com, jembatan ini pada 2014, sempat diberitakan berbahaya bagi pengguna atau warga yang melintas.
Hal tersebut disebabkan, banyak baut yang terlepas dari tempatnya. Akibatnya, ketika diinjak, lapisan terluar jembatan ini akan sedikit jeblos.
Menanggapi baut-baut yang hilang, Davy mengatakan, hal tersebut menjadi kewajiban pemerintah dalam memelihara jembatan.
"Seharusnya diperiksa secara berkala supaya tidak ada kejadian seperti ini. Kalau ada baut yang hilang, ya diganti," sebut Davy.
Seperti diketahui, JPO ini roboh sekitar pukul 15.00 WIB. Dari informasi yang beredar, akibat kejadian ini ada sejumlah korban luka-luka dan meninggal dunia.
Selain itu, arus lalu lintas juga tersendat dan menimbulkan kemacetan parah.(Arimbi Ramadhiani)