Kakak Angkat Ahok Pertanyakan Kapabilitas Seorang Saksi Pelapor
Setelah mendengarkan keterangan sejumlah saksi, Andi mempertanyakan kapabilitas salah seorang pelapor Ahok
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kakak angkat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Andi Analta Amir, turut menyaksikan sidang lanjutan kasus dugaan penistaan agama di Gedung Kementerian Pertanian, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (3/1/2017).
Setelah mendengarkan keterangan sejumlah saksi, Andi mempertanyakan kapabilitas salah seorang pelapor Ahok, yakni Gus Joy Setiawan, yang bersaksi dalam sidang kali ini.
Menurut Andi, saat ditanya oleh tim pengacara Ahok, Gus Joy lebih banyak menjawab lupa. Bahkan, pertanyaan tentang riwayat hidup saja Gus Joy tidak bisa menjawab.
"Ada hal yang menyangkut masalah kapabilitas dari salah seorang saksi (Gus Joy). Cuma (menjawab) saya sudah membacakan, saya sudah menyampaikan, lupa, lupa, lupa, lupa," ujar Andi saat ditemui wartawan di luar ruang sidang.
Selain itu, kata Andi, dasar pelaporan Gus Joy hanya berdasarkan Youtube alias tidak menyaksikan langsung apa yang terjadi di Kepulauan Seribu saat Ahok menyinggung Surat Al Maidah ayat 51.
"Dasarnya ya cuma yang dilihat di Youtube. Dan yang lebih parahnya dia kan ada kaitan sama salah satu calon gubernur ya," kata Andi tanpa menyebut calon dimaksud.
Terkait dengan buku 'Merubah Indonesia' karangan Ahok yang terbit pada 2008, yang juga menyinggung Al Maidah, Andi memberikan penjelasan.
Menurut dia, sampai saat ini buku itu masih beredar. Dengan kata lain, isi buku itu tidak melanggar hukum dan tidak ada kaitannya dengan kasus ini.
"Buku itu kan masih beredar, tidak diblokir. Berarti dia tidak menjadi suatu dasar melanggar hukum, bahwa dari pengalaman di Pilkada sebelumnya ternyata ya Ahok ikut Pilkada lagi. Ini karena secara konstitusi dibolehkan," bilang Andi.
Nothing to lose
Sementara itu, Andi menuturkan, Ahok tampak santai selama sidang berlangsung. Meski ditekan oleh keterangan para saksi pelapor, Ahok tetap tenang.
"Dia (Ahok) kan nothing to lose jadi biasa-biasa aja, nggak ada yang kayak orang stres, dia santai alhamdulilah," ucap Andi.
"Penekanan ada tapi dia kan tidak merasa tertekan. Mungkin karena doa wartawan," imbuhnya.
Dikatakan Andi, di dalam ruang sidang Ahok sempat memberi pernyataan menanggapi para saksi
"Ahok cuma memberikan keterangan bahwa ini adalah tuduhan yang tidak berdasar. Sampai Ahok dibilang membunuh. Jadi terlalu gampang untuk men-judge seseorang," katanya. Gopis S/Warta Kota