Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahok Duga Anies-Sandi Tak Baca Informasi Penambahan Trayek Transjakarta

Ahok menegaskan pembangunan jalan secara terus-menerus tidak dapat mengatasi kemacetan.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Ahok Duga Anies-Sandi Tak Baca Informasi Penambahan Trayek Transjakarta
Kompas TV
Calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat saat debat terbuka di Hotel Bidakara Jakarta, Jumat (27/1/2017) malam. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menegaskan pembangunan jalan secara terus-menerus tidak dapat mengatasi kemacetan.

Oleh karenanya, Ahok menegaskan akan melakukan pembangunan transportasi massal berbasis kereta api.

"Bukan membangun jalan tidak ada di dunia. Kita bangun MRT, LRT dan Bus Rapid Transit," kata Ahok dalam debat Cagub-Cawagub DKI di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (27/1/2017).

Ahok menduga pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno tidak membaca informasi penambahan Transjakarta sebanyak 53 trayek pada tahun lalu. Kemudian, pada tahun ini menambah 77 trayek langsung ke perumahan-perumahan.

"Kenapa tidak kelihatan. Kami tidak impor hampir semua bus kami beli lokal karoseri," kata Ahok.

Selain itu, Ahok mengatakan pihaknya membangun banyak apartemen diatas terminal, stasiun dan pasar. Sehingga, pekerja yang tidak mampu membeli rumah di ibukota bisa tinggal di Jakarta.

Berita Rekomendasi

Sedangkan, pekerja bergaji gaji diatas Rp10juta dapat membeli apartemen sebesar Rp300juta dengan ukuran 36meter.

Ahok mengatakan Pemprov DKI juga memberikan subsidi pada warga Tangerang, Bekasi dan Depok dengan membayar Rp3500 untuk tranportasi massal.

"Lalu pakai jalan berbayar yakni ERP, uang masuk, itu mengadminitrasi keadilan sosial," ujar Ahok.

Sementara, Cawagub DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat mengatakan pihaknya tidak serta merta melakukan mutasi pegawai. Ia mengaku sabar dalam menghadapi persoalan tersebut.

"Beberapa kali kita peringatkan jangan korulsi. Warga Jakarta butuh layanan cepat dan bebas pungli. Mereka yang lambat, kami menyesal dan senang hati kita ganti, kita lakukan lelang terbuka," kata Djarot.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas