Balik Lagi Jadi Gubernur, Ahok Bakal Cek Rapor Pejabat Pemprov DKI
Dirinya sudah menyiapkan evaluasi kepada jajarannya setelah kembali menjabat. Apalagi Ahok sudah melihat kondisi di Ibu Kota pasca tiga bulan 'blusuka
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Masa cuti kampanye Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama, akan segera rampung pada tanggal 11 Februari 2017 mendatang.
Ahok sapaanya bakal mulai kembali beraktivitas di Balai Kota DKI Jakarta pada tanggal 13 Februari 2017.
Dirinya sudah menyiapkan evaluasi kepada jajarannya setelah kembali menjabat. Apalagi Ahok sudah melihat kondisi di Ibu Kota pasca tiga bulan 'blusukan', sambil kampanye.
"(Akan) Rapim. Begitu masuk kita lihat angka indikator jelas supaya (pejabat) yang malas diturunkan. Supaya yang rajin ada kesempatan bisa naik," kata Ahok kepada wartawan di Kampung Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (6/2/2017).
Menurutnya, seharusnya program pembangunan maupun pelayanan berjalan dengan baik selama PNS DKI punya hasrat melayani. Jika ternyata itu tidak terjadi, maka mantan Bupati Belitung Timur ini tidak sungkan untuk melakukan perombakan.
"Angkatan 2010 akhir tahun golongannya naik, makanya kalau yang malas-malas nggak diberhentikan kasihan yang muda-muda nggak bisa isi," kata Ahok.
Namun demikian, dirinya masih memberikan kesempatan kepada jajarannya untuk melakukan pembenahan selama tiga bulan ke depan. Mengingat ada beberapa posisi dirombak oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono.
"Perombakan kita pakai angka enam bulan kasih kesempatan. Kemarin sudah terpilih, kita perketat angkanya. Ini kaya rapor saja. Jadi jangan bilang saya bikin stres," katanya.
Ahok mengungkapkan, seharusnya menjadi seorang pejabat di Pemprov DKI Jakarta tidak perlu pusing jika dirinya kembali masuk. Jika malah sebaliknya, maka ini menunjukkan bahwa mereka tidak rajin dalam bekerja.
"Birokrasi yang rajin nggak stres, yang stres itu yang males. Justru saya mengadilkan administrasi. Jadi kalau yang nggak lulus harus ganti pemain," kata Ahok.