Kemendagri Pastikan Data Dalam Chip KTP Elektronik Dari Kamboja Adalah Asli
Data-data dalam chip 36 KTP elektronik atau e-KTP yang dikirim dari Kamboja ke Jakarta ternyata asli.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Data-data dalam chip 36 KTP elektronik atau e-KTP yang dikirim dari Kamboja ke Jakarta ternyata asli.
Direktur Pendaftaran Penduduk Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Drajat Wisnu Setiawan mengatakan hanya saja data yang tertera di luar KTP elektronik tersebut hanya palsu.
Kepastian tersebut disampaikan Drajat usai pihaknya membaca KTP elektronik tersebut menggunakan pembaca kartu atau card reader.
Baca: Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot Ingatkan Pendukungnya Jangan Lupa Makan Sebelum Pencoblosan
Ternyata, chip dalam KTP elektronik tersebut memang bisa dibaca.
"Data yang terbaca dalam chip itu ada dalam data kita," kata Drajat saat memberikan keterangan pers Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan, Rawamangun, Jakarta, Jumat (10/2/2017).
Menurut Drajat dari 36 KTP elektronik tersebut, data yang tertera di chipp beralamat di Jakarta dan di luar Jakarta.
Sayang, Drajat masih merahasiakan mengenai identitas dan bagaimana identitas asli tersebut bisa dicuri sehingga bisa dipalsukan untuk tujuan tertentu.
"Kita belum bisa buka, kita akan dalami," kata dia.
Baca: Tjahjo Beri Contoh Gubernur Gorontalo Sikapi Kasus Ahok
Sementara itu, Direktur Jenderal Bea Cukai Heru Pambudi mengatakan dari 36 KTP tersebut, foto yang tertera di dalam chip ada kesamaan antara satu dengan yang lainnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, Heru mengatakan identitas di dalam chip KTP tersebut sebenarnya hanya 19 foto.
"Artinya ada yang dua KTP memnggunakan satu foto, ada yang tiga foto menggunakan satu foto, satu orang yang sama," kata dia.
Baca: SBY Dua Kali Ucapkan Terima Kasih Kepada Wiranto
Heru memastikan identitas palsul yang tertera dalam KTP elektronik tersebut adalah data yang tertulis di luar KTP.
Sebelumnya, petugas Bea Cukai menemukan KTP elektronik tersebut bersama 32 NPWP, satu buku tabungan Bank BCA dan satu ATM pada 3 Februari 2017.
Paket tersebut ditemukan di Cengkareng dikirim cari Pnom Penh Kamboja yang dikirim atas nama Robin kepada Leo di Jakarta. Paket tersebut dikirim melalui perusahaan antarbarang Fedex.