Ahok Ingin Saksi di TPS Jadi Agen Pemprov DKI
Ahok sapaan Basuki meminta agar saksi juga menjadi agen di masyarakat, jika dirinya bersama Djarot Saiful Hidayat
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pihaknya memberdayakan saksi yang bertugas saat pemungutan sauara di tempat pemungutan suara (TPS).
Ahok sapaan Basuki meminta agar saksi juga menjadi agen di masyarakat, jika dirinya bersama Djarot Saiful Hidayat kembali terpilih lima tahun kedepan.
"Anda selesai Pilkada sudah itu putus, nggak ada silaturahim, ngapain jadi saksi? Cuma dapat uang begitu-begitu saja kok, ya kan? Kami tidak mau itu. Kami ingin bapak-ibu jadi agen-agen kami, supaya silaturahim tetap sama," kata Ahok saat memberikan arahan di acara pelatihan saksi dari Partai Golkar di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (2/4/2017).
Ahok punya konsep, ke depan 30.000 lebih saksi kubunya jadi agen pemerintah untuk mendata keluhan, dan masyarakat yang butuh pertolongan, seperti warga yang sakit, rumahnya rusak mau rubuh, dan lainnya.
Sehingga keluhan-keluhan masyarakat tersebut cepat sampai ke Pemprov DKI, lekas ditangani dan diberi bantuan. Dengan begitu, lanjut Ahok, Pemprov sudah tidak memerlukan banyak pegawai negeri sipil (PNS) di kantor-kantor kelurahan dan kecamatan.
"Semuanya ini mau kami perbaiki, saya butuh orang-orang. Kalau semua saksi bekerja dengan baik, sebetulnya saya nggak butuh PNS banyak ada di kelurahan dan kecamatan, nggak butuh. Karena data dari rakyat jauh lebih cepat," kata Ahok.
Untuk itu, dirinya berharap para saksi dapat bekerja dengan baik sehingga dapat menjabat minimal sebagai ketua RT atau ketua RW. Bahkan, kata Ahok, bisa saja para saksi terpilih menjadi anggota DPRD DKI Jakarta.
"Kira-kira kalau bapak atau ibu mau nyalon ketua RT-RW kepilih enggak? Kepilih. Bahkan mau jadi anggota DPRD bisa kepilih. Wah ini kita ngomong yang jujur, ini supaya apa? Supaya DPRD DKI juga kerja," katanya.