Penjelasan Direktur Utama RS Kanker Dharmais setelah Serangan Ransomware WannaCry
Sekitar 600 komputer yang ada di rumah sakit itu diteliti satu per satu sebagai upaya mencegah komputer kembali terinfeksi virus.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di Indonesia, teror virus Ransomware WannaCry telah menelan korban. Satu di antaranya adalah sistem komputer di RS Kanker Dharmais, Jakarta.
Akibatnya, layanan ke pasien dan keluarganya menjadi terganggu karena serangan virus ini menyebabkan komputer dan server rumah sakit terkunci dan data tidak bisa dibaca.
Direktur Utama RS Kanker Dharmais Abdul Kadir, menjelaskan bagaimana komputer di rumah sakitnya sampai terinfeksi virus tersebut.
Seorang petugas medis menemukan virus itu pada Sabtu (13/5/2017) pagi. Sebagai langkah awal, sejumlah komputer yang disinyalir terinfeksi dimatikan.
Abdul Kadir memastikan, data pasien dan data tindakan medis yang dilakukan masih aman.
“Jadi jam 5 pagi terindikasi ada virus. Pada saat masukkan data entry itu, ternyata menu berubah semua. Lalu disampaikan ke bagian sistem informasi. Ada kejadian seperti ini. Lalu sistem informasi stop, offline semua,” tutur Abdul Kadir.
Saat ini, pihak Rumah Sakit Dharmais masih berupaya membersihkan semua jaringan komputer dari virus.
Sekitar 600 komputer yang ada di rumah sakit itu diteliti satu per satu sebagai upaya mencegah komputer kembali terinfeksi virus. Kemudian, dilakukan install ulang sistem dan record ulang keamanan atau anti virus.
Sebagai upaya menangkal virus, dia mengaku, memasang tiga lapis anti virus. Selama proses itu, semua unit komputer yang disinyalir terinfeksi dimatikan.
Sementara, jaringan baru difungsikan di unit gawat darurat dan tempat yang membutuhkan perhatian khusus. Tentu, upaya itu menggangu proses pelayanan kepada pasien.
Ia memastikan akan terjadi perlambatan pelayanan karena dulu menggunakan sistem komputerisasi, namun, sekarang menggunakan cara manual.
Atas hal itu, ia telah memberikan pemberitahuan kepada pasien melalui pemasangan spanduk dan pamflet.
Spanduk pemberitahuan itu bertuliskan “Sehubungan Dengan Adanya Gangguan Pada SIRS (Sistem Informasi Rumah Sakit) Karena Virus, Sehingga Terjadi Ketidaknyaman Dalam Proses Pelayanan, Untuk Itu Kami Mohon Maaf Kepada Pasien dan Pengunjung Rumah Sakit Atas Ketidaknyaman Yang Terjadi, Saat Ini Gangguan Sedang Dalam Proses Perbaikan”.
“Pelayanan sekarang ini berjalan normal. Sebagian sudah menggunakan sistem informasi IT. Tetapi sebagian besar masih menggunakan manual,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Instalasi Sistem Informasi dan Manajemen RS Dharmais, Widi, memastikan pelayanan di rumah sakit tidak akan terganggu karena adanya serangan virus. Pihaknya sudah berupaya memproteksi sistem jaringan di tempat itu.
“Saat ini sudah 70 persen. Untuk serangan, saya yakin sudah tidak bisa. Yang penting besok senin pelayanan lancar. Ini baru pertama kali,” tambahnya.(*)