Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jawaban Mengejutkan Remaja 17 Tahun Anggota Geng Motor Saat Diinterogasi Kapolda Metro

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan menginterogasi, seorang pelaku pembacokan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, yang viral di sosial media,

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Jawaban Mengejutkan Remaja 17 Tahun Anggota Geng Motor Saat Diinterogasi Kapolda Metro
Tribunnews.com/ Dennis Destryawan
Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan menginterogasi, seorang pelaku pembacokan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, yang viral di sosial media, berinisial TAS (17). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan menginterogasi, seorang pelaku pembacokan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, yang viral di sosial media, berinisial TAS (17).

TAS, merupakan anggota Geng Motor Jembatan Mampang atau biasa disebut Geng Jepang.

Ia merupakan pelaku pembacokan pengendara motor yang melintas di Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Iriawan sempat menginterogasi TAS di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan.

Pengakuan TAS mengejutkan.

Ia mengaku telah melakukan penusukan belasan kali.

"Sudah berapa kali melakukan pembacokan?" tanya Iriawan.

Berita Rekomendasi

"12 kali. Saya anggota Geng Jepang," jawab TAS.

Baca: Dua Pekan Ini, 28 Anggota Geng Motor Diciduk Polisi di Jakarta

TAS kepada Iriawan, mengaku melakukan penyerangan terhadap pengendara lain lantaran ingin mendapat pengakuan dari anggota kelompoknya.

Serta mendapatkan keuntungan, dari aksinya.

Biasanya mereka merampas Handphone atau sepeda motor korbannya.

Menurut pengakuan pelaku, satu unit handphone dijual dengan harga Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta.

"Kalau sehari dapat empat itu bisa Rp 4 juta, belum kalau motor itu bisa mereka preteli dan dijual. Jadi mereka punya nilai prestis di mata teman-temanya," kata Iriawan.

Selama dua pekan, Polda Metro Jaya melakukan penangkapan terhadap 28 anggota geng motor.

Para geng motor dianggap telah meresahkan, selama bulan ramadhan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas