Jalankan Revitalisasi Metromini di DKI, Transjakarta Diprotes karena Mirip Calo Mobil
Saat ini PT Transjakarta mendorong pemilik metromini berintegrasi dengan Transjakarta lewat Minitrans.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPRD DKI Jakarta mengkritik manajemen PT Transjakarta yang menjalankan peran seperti calo mobil dalam program integrasi sekaligus revitalisasi Metromini di DKI Jakarta karena perilakunya dinilai cenderung yang monopolistis.
Saat ini PT Transjakarta mendorong pemilik metromini berintegrasi dengan Transjakarta lewat Minitrans.
Karoseri Minitrans dibuat oleh perusahaan New Armada dengan sasis dan mesin Mitsubishi Canter. Pemilik Metromini dapat membeli minitrans dengan skema pembiayaan dari BNI Syariah.
Satu unit Minitrans dihargai Rp 562 juta dengan lama cicilan maksimal 7 tahun. Sedangkan pengusaha dapat menukar tambah Metromini sebagai down payment dan dihargai hanya Rp 10 juta.
Itu akan mengurangi down payment yang mesti dibayarkan sebesar Rp 75 juta. Jadi cukup beri DP Rp 65 juta.
Saat ini PT Transjakarta menyediakan 300 unit Minitrans dengan total pembiayaan yang disiapkan BNI Syariah sebesar Rp 168 milliar.
Salah satu pemilik Metromini, Azas Tigor Nainggolan, memprotes hal tersebut. "PT Transjakarta ini regulator apa dealer mobil. Ini kan kacau," kata Tigor ketika dihubungi Wartakotalive.com, Selasa (18/7/2017) sore.
Tigor mengaku setuju dengan integrasi maupun revitalisasi. Tapi caranya dia tak setuju.
"Kalau integrasi dan revitalisasi saya setuju. Dulu saat saya masih di DTKJ (Dewan Transportasi Kota Jakarta), kami memang usulkan integrasi dan revitalisasi ini ke Dishub," kata Tigor.
Tapi apabila dengan cara seperti ini, kata Tigor, dirinya kurang setuju. Dia menilai Transjakarta jadi bertindak kurang pas.
Semestinya, kata Tigor, PT Transjakarta cukup memberikan spesifikasi kendaraan yang diperlukan saja untuk ikut integrasi.
Selanjutnya para pengusaha yang mencari sendiri bus yang diperlukan sesuai spesifikasi dari Transjakarta. "Ini Transjakarta jualan mobil berarti kalau begini caranya. Ini kan jadi pertanyaan kalau begini," kata Tigor.
Tigor yakin para pengusaha bisa mendapat harga yang lebih murah dengan spesifikasi yang sama dengan minitrans.
"Saya juga tak setuju dengan metromini yang hanya dihargai Rp 10 juta oleh Transjakarta. Konyol harga segitu," kata Tigor.