Djarot Singgung Peran Ahok Saat Uji Coba Simpang Susun Semanggi
Djarot Saiful Hidayat sempat menyinggung nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat menghadiri hari pertama uji coba Simpang Susun Semanggi.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat sempat menyinggung nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat menghadiri hari pertama uji coba Simpang Susun Semanggi.
Djarot menerangkan, pembangunan Simpang Susun Semanggi tidak terlepas dari peranan Ahok.
Pembangunan jalur sepanjang 1,6 kilometer ini, dimulai pembangunannya saat Ahok masih menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 8 April 2016 lalu.
Demikian disampaikan Djarot saat hadir dalam hari pertama uji coba Simpang Susun Semanggi di hadapan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, dan Direktur Utama PT Wijaya Karya Bintang Perbowo.
"Harus diakui bahwa pembangunan Simpang Susun Semanggi ini, adalah berkat keberanian untuk mengambil keputusan dari Pak Basuki, tapi Pak Basuki Tjahaja Purnama maksud saya," ujar Djarot di Taman Simpang Susun Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat (28/7/2017).
Djarot mengatakan, Ahok yang menantang Wijaya Karya untuk membangun Simpang Susun Semanggi, kurang dari rentang waktu selama 18 bulan dari April 2016,Prabowo Nyeletuk Nasi Goreng Hambalang, Netizen Kompak Menduga Ini Maksudnya https://t.co/qvZibobkDX via @tribunnews
— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 28, 2017
"Menantang Wika, apakah mampu membangun Simpang Susun Semanggi 1,5 tahun harus jadi," kata Djarot.
Dan Simpang Susun Semanggi bisa selesai pembangunannya lebih cepat dari yang dijadwalkan.
Rencananya, peresmian Simpang Susun Semanggi akan dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo pada 17 Agustus mendatang.
Djarot juga singgung peranan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah yang menandatangani memorandum of understanding dengan PT Mitra Panca Persada, anak perusahaan Mori Building Company.
Proyek ini dibangun dengan biaya Rp 360 miliar dengan dana berasal dari kompensasi pengembang asal Jepang tersebut.
"Termasuk Pak Seda, yang berani menandatangani ini, supaya mampu ke depannya mengurai kemacetan di sekitar wilayah Semanggi," ucap Djarot.
Simpang Susun Semanggi terdiri dari dua ruas.
Satu ruas diperuntukkan bagi kendaraan dari arah Cawang menuju ke Bundaran Hotel Indonesia, dan satu ruas lainnya untuk kendaraan dari arah Slipi menuju Blok M. Jalur hanya boleh dilalui oleh kendaraan roda empat.