Proyek Tertunda Biang Kemacetan, Pemprov DKI Beri Solusi Ini
Menurut dia, rekayasa arus lalu lintas itu tidak baku dan harus mengacu pada perkembangan pembangunan
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencari solusi kemacetan di ibu kota.
Terlambatnya pembangunan enam proyek pengerjaan infrastruktur menjadi salah satu penyebab tingkat kemacetan semakin parah.
Sebagai upaya mengatasi kemacetan, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Andri Yansyah, akan merekayasa arus lalu lintas.
Menurut dia, rekayasa arus lalu lintas itu tidak baku dan harus mengacu pada perkembangan pembangunan proyek yang telah dicapai. Oleh karena itu, dia akan berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga.
"Segera dilakukan rekayasa lalu lintas sehingga sedikit banyak bisa mengatasi kemacetan," tutur Andri Yansyah, kepada wartawan, ditemui di Balai Kota, Senin (23/10/2017).
Dia mengaku, upaya merekayasa lalu lintas, tidak langsung mengatasi permasalahan kemacetan. Sebab, pembangunan infrastruktur justru mengurangi ruas jalan yang ada.
"Tidak mengatasi secara keseluruhan karena memang faktanya pembangunan infrastruktur sudah barangkali tentu mengurangi ruas jalan existing walaupun nanti akan menambah ruas jalan existing," kata dia.
Baca: Ketua Majelis Hakim Perkara Ahok Ditarik Kembali ke Jakarta
Untuk transportasi umum, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengoperasikan Rute Ekspres dan Rute Lintas mulai Senin (23/10/2017).
Adanya Rute Ekspres dan Rute Lintas itu diharapakan dapat mempersingkat jarak dan waktu tempuh.
Rute Ekspres dan Rute Lintas itu dibuat untuk mensiasati enam titik yang kemungkinan besar akan terjadi kemacetan karena ada pembangunan underpass maupun flyover.
Sebagai upaya mengetahui apakah rute baru itu efektif atau tidak, kata dia, perlu diujicoba. Dia meminta masyarakat memberikan saran. Sehingga saat dilakukan evaluasi dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan jalur.
"Jadi tidak mungkin begitu langsung ujicoba langsung efektif, tidak mungkin," tambahnya.
Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta menjabarkan perkembangan pembangunan enam proyek pengerjaan infrastruktur.
Dari enam proyek, hanya satu proyek yang dapat selesai pada 15 Desember 2017.
Keenam proyek itu adalah simpang tidak sebidang (STS) Bintaro Permai-Rel KA, STS Cipinang Lontar, underpass Kartini, fly over Pancoran, underpass Mampang-Kuningan, dan underpass Matraman-Salemba. Hanya fly over Pancoran yang dipastikan selesai pada tahun ini.